
Gereja Hati Kudus Yesus (HKY) Katedral Surabaya akan menggelar misa requiem kepergian Paus Fransiskus besok, Selasa (22/4/2025) malam.
RD Yustinus Budi Hermanto, Romo Rekan Paroki Hati Kudus Yesus Katedral Surabaya menyebut, ibadah misa akan dimulai pukul 18.00 WIB dipimpin Mgr. Agustinus Tri Budi Utomo Uskup Keuskupan Surabaya.
“Rangkaian ibadah akan dijalankan besok malam jam 18.00 WIB, dan diteruskan memberikan sesuatu dari Bapak Uskup Mgr. Agustinus Tri Budi Utomo,” katanya ditemui awak media, Senin (21/4/2025).
Tidak ada undangan khusus, jemaat dipersilakan hadir mengikuti misa.
“Bisa 500 jemaat lebih (perkiraan),” ucapnya.
Ia berharap misa besok bisa bermakna untuk mengajak jemaat meneruskan pesan Paus Fransiskus Laudato Si untuk memperjuangkan keberlangsungan hidup.
“Supaya kehidupan yang akan datang hidup terjamin, tidak tercemar pencemaran yang membuat hidup semakin terancam,” tuturnya.
Wafatnya Paus Fransiskus hari ini, sehari pascaperingatan Paskah, menurutnya punya arti iman mendalam dan relasi dengan Tuhan Yesus.
“Karena dia punya iman memdalam dan relasi dengan Tuhan Yesus dan diyakini dia ikut ambil bagian dalam kematian dan mungkin akan bangkit hidup bersama-sama hidup mulia bersama Yesus yang menjadi iman harapannya,” bebernya.
Terakhir, ia mewakili romo lain dan seluruh umat, berbelasungkawa mendalam atas kepergian Paus Fransiskus.
“Kami merasa kehilangan, karena yang memberikan kekuatan teladan di dalam hidup gereja kami. Kita setiap hari mendoakan supaya tidak terjadi perang, supaya melakukan damai, sehingga dunia menjadi aman dan tenteram,” ucapnya.
Banyak teladan Paus Fransiskus yang bisa diterapkan umat untuk menjalankan kehidupan sehari-hari.
“Kami mengendalikan diri supaya memberikan motivasi hidup kerja keras kepada tugas-tugas kita, sehingga kita terhindar dari tindakan korupsi, nepotisme, dan sebagainya yang merusak kehidupan nusa bangsa,” tandasnya.
Untuk diketahui, Paus Fransiskus wafat di Vatikan, pada usia 88 tahun. Pemilik nama asli Jorge Mario Bergoglio wafat sehari sesudah tampil di Saint Peter’s Square, pada momen Paskah.
Sebelumnya, Pemimpin Tertinggi Umat Katolik kelahiran Argentina itu sempat dirawat di rumah sakit selama lima pekan karena pneumonia. (lta/ipg)