
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyebut Gaza berisiko terkena wabah penyakit imbas penumpukan sampah dalam jumlah besar.
Sampah yang berasal dari sisa peperangan itu, kata UNRWA dalam keterangan, Minggu (27/4/2025), dapat mempercepat penyebaran penyakit.
“PBB hingga kini masih akan terus menyediakan layanan pengumpulan dan pemindahan sampah padat sejauh mungkin,” katanya, melansir Antara.
Selain mengumpulkan dan memindahkan sampah, UNRWA juga telah melakukan pembersihan di 150 lubang got, serta melayani lebih dari 23 ribu pengungsi.
Tidak hanya itu, krisis sampah diperburuk dengan blokade Israel, yang menghalangi petugas kebersihan kota untuk mencapai lokasi pembuangan utama yang umumnya berada di pinggiran timur Gaza.
“Hampir seluruh layanan publik terhenti akibat penutupan jalur perbatasan serta larangan masuknya bantuan kemanusiaan dan bahan bakar ke wilayah tersebut,” ungkapnya.
Sementara itu, UNRWA kembali menyerukan agar Israel segera mencabut blokade terhadap Jalur Gaza dan memulai kembali pelaksanaan gencatan senjata.
Sejak 2 Maret, Israel terus menutup jalur perbatasan Gaza bagi pengiriman makanan, bantuan medis, dan bantuan kemanusiaan, memperparah bencana kemanusiaan yang terjadi, menurut laporan pemerintah, lembaga hak asasi manusia, dan organisasi internasional.
Selain itu, sejak Oktober 2023, Israel telah membunuh lebih dari 51.400 warga Palestina di Gaza, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
Tentara Israel kembali melanjutkan serangan terhadap wilayah tersebut pada 18 Maret, setelah membatalkan kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang sempat tercapai dengan Hamas pada Januari lalu.(ant/kir/ham)