Kamis, 9 Januari 2025

Fenomena Awan Berbentuk Pusaran di Penanggunan Mojokerto, Ini Penjelasan BMKG

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Awan lentikularis berbentuk pusaran angin yang diabadikan netter Facebook e100, Rabu (8/1/2025). Foto: Tri Wahyuni via FB e100

Sejumlah pendengar Radio Suara Surabaya (SS), pada Rabu (8/1/2025) sore, membagikan foto-foto dan video fenomena awan yang berbentuk aneh di dekat puncak Gunung Penanggungan yang secara administasi terletak di Kabupaten Mojokerto dan Pasuruan, Jawa Timur.

Para pendengar lewat WhatsApp dan laman Facebook @e100 Suara Surabaya mengatakan, awan itu berbentuk layaknya piring terbang hingga pusaran siklon yang dikhawatirkan membawa dampak berupa cuaca buruk di sekitarnya.

“Fenomena alam awan seperti tornado di langit Mojosari mudah2an tidak terjadi bencana alam,” kata Faris Dwi pendengar SS lewat WhatsApp kepada Suara Surabaya

Medeni, koyo kate mlebu nang dunia lain (menyeramkan, seperti mau masuk ke dunia lain),” kata Nyoman pendengar SS lainnya lewat sebuah video yang dibagikan ketika melintas di tol Surabaya-Malang.

Awan lentikularis yang berbentuk seperti pusaran angin, diabadikan salah satu pendengar Radio Suara Surabaya, Rabu (8/1/2025), Foto: Istimewa via WA SS

Awan berbentuk pusaran itu dikabarkan terlihat mulai di Kecamatan Mojosari, Mojokerto hingga di dekat Alun-Alun Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo.

Merespon para pendengar SS Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan kalau awan berbentuk seperti pusaran itu bukan merupakan tanda-tanda terjadinya bencana seperti angin kencang dan sebagainya.

“Dinamakan awan Lentikulari yang banyak terjadi di daerah pegunungan dan merupakan fenomena atmosfer biasa,” ujar Taufik Hermawan Kepala BMKG Juanda kepada Radio Suara Surabaya, Rabu (8/1/2025).

Meski bukan sebagai tanda akan terjadinya suatu bencana, Taufik menjelaskan kalau fenomena itu berbahaya terhadap aktivitas penerbangan. “Awan ini sangat berbahaya untuk aktivitas penerbangan karena bisa menyebabkan terjadinya turbulensi,” kata Kepala BMKG Juanda.

Dia juga meminta masyarakat tidak khawatir karena awan tersebut bukan termasuk cumulonimbus.

“Ini sering muncul waktu musim kemarau juga, memang unik. Kategori awan menengah. Tingkat kewaspadaannya untuk dunia penerbangan,” bebernya.(bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Kamis, 9 Januari 2025
34o
Kurs