Sabtu, 4 Januari 2025

Erick Thohir Minta Waktu Tempuh Kereta Bandara Diperpendek

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat menjajal kereta bandara dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju Stasiun BNI City, Jakarta, Rabu (1/1/2025). Foto: Antara

Erick Thohir Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), mengusulkan agar waktu perjalanan kereta api bandara dapat diperpendek sehingga menjadi pilihan utama bagi masyarakat dalam menggunakan transportasi publik.

Saat menaiki kereta bandara dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju Stasiun BNI City, Jakarta, Rabu (1/1/2025), Erick menyampaikan bahwa waktu tempuh yang saat ini mencapai 50 menit perlu dipersingkat untuk meningkatkan efisiensi layanan.

“Kita sedang berhitung apakah waktu tempuh bisa dipersingkat menjadi 40 menit atau bahkan 35 menit. Konektivitas antara bandara dan pusat kota harus benar-benar terintegrasi, agar layanan ini menjadi pilihan utama masyarakat,” ujar Erick seperti dilansir Antara.

Ia optimistis bahwa upaya ini dapat terwujud dalam kurun waktu enam bulan ke depan. Menurutnya, langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk terus meningkatkan kualitas transportasi publik demi mendukung efisiensi dan kenyamanan bagi para penumpang.

“Saya rasa enam bulan cukup untuk merealisasikan rencana ini. Nanti, enam bulan lagi akan kita evaluasi dan tagih progresnya,” ujarnya pula.

Kementerian BUMN terus berupaya meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan transportasi publik, khususnya bagi penumpang Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Karenanaya Erick mendorong PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan Holding BUMN aviasi dan pariwisata, InJourney, untuk bersinergi dalam meningkatkan pelayanan kereta bandara sebagai moda transportasi yang efektif dan efisien menuju pusat Kota Jakarta.

“Tadi ada kesepakatan antara KAI dan InJourney Airports untuk memaksimalkan konektivitas dari Terminal Bandara Internasional Soekarno-Hatta melalui kereta bandara. Harapannya, layanan ini bisa melayani 10 juta penumpang per tahun, atau sekitar 20 persen dari total penumpang bandara yang mencapai 56 juta per tahun,” kata Erick.

Erick menyampaikan layanan kereta bandara saat ini baru melayani sekitar 1,5 juta penumpang per tahun. Dengan peningkatan kapasitas ini, Erick berharap solusi tersebut tidak hanya mempermudah mobilitas penumpang pesawat tetapi juga membantu mengurangi kemacetan lalu lintas di area sekitar bandara dan jalan tol.

Menurut Erick, peningkatan kapasitas dapat membawa dampak yang besar. Selain memberikan kenyamanan bagi penumpang, beban trafik di sekitar bandara dan jalan tol yang selama ini sering macet total juga dinilai bisa berkurang. (ant/vin/bil/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Truk Tabrak Rumah di Palemwatu Menganti Gresik

Surabaya
Sabtu, 4 Januari 2025
31o
Kurs