Minggu, 27 April 2025

Elon Musk Kurangi Peran di DOGE, Kabinet Trump Akan Ambil Alih Kendali Reformasi Pemerintahan

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Elon Musk berjabat tangan dengan Donald Trump Presiden Amerika Serikat dalam final kejuaraan gulat NCAA pada 22 Maret 2025. Foto: AP

Elon Musk, orang terkaya sekaligus CEO Tesla mengatakan akan mengurangi perannya di pemerintahan Donald Trump Presiden AS. Ia akan mundur dari operasional harian di Departemen Efisiensi Pemerintahan (Department of Government Efficiency/DOGE), lembaga yang dibentuk Trump untuk memangkas birokrasi dan pengeluaran negara secara agresif.

Melansir Reuters, Kamis (24/4/2025), keputusan ini membuka jalan bagi kabinet untuk mengambil kembali kendali penuh atas kebijakan efisiensi anggaran, perekrutan, dan PHK di lembaga pemerintah.

Musk, yang sejak awal memimpin DOGE, mengonfirmasi bahwa ia kini hanya akan menghabiskan satu hingga dua hari per minggu untuk urusan pemerintahan. Ia ingin fokus pada Tesla yang tengah menghadapi tantangan bisnis besar.

Di sisi lain, jabatan resmi Musk sebagai “pegawai pemerintah khusus” juga akan berakhir pada Mei 2025. “Sebagian besar pekerjaan besar untuk membuat tim DOGE berjalan dan menata keuangan negara sudah selesai,” kata Musk, Selasa (22/4/2025) waktu setempat.

DOGE selama ini menjadi simbol reformasi radikal ala Trump. Di bawah kepemimpinan Musk, DOGE telah memangkas lebih dari 200.000 pegawai federal, membatalkan kontrak-kontrak besar, hingga mengurangi berbagai layanan publik, yang membuatnya tidak populer di kalangan birokrat karier.

Namun, kepergian Musk dari posisi kunci membuat menteri-menteri Trump kini lebih leluasa mengambil alih kebijakan. Dua sumber pemerintahan menyebut, DOGE akan tetap berjalan, tetapi keputusan akhir kini berada di tangan para kepala kementerian, bukan lagi Musk dan tim teknokratis muda pilihannya.

“Kabinet akan punya lebih banyak otonomi dan tidak lagi perlu persetujuan Elon Musk untuk tiap keputusan,” kata seorang pejabat senior yang enggan disebutkan namanya.

Untuk diketahui, ketegangan internal antara Musk dan para menteri sudah terjadi sejak beberapa bulan terakhir. Dalam rapat kabinet Maret lalu, Marco Rubio Menteri Luar Negeri menuduh Musk melemahkan USAID.

Sementara Sean Duffy Menteri Perhubunganjuga mengecam rencana PHK petugas lalu lintas udara yang dinilai membahayakan keselamatan penerbangan.

Musk dianggap terlalu dominan, dengan mengirim tim insinyur muda eks karyawan X dan SpaceX ke berbagai lembaga pemerintahan. Kini, peran mereka akan dievaluasi, dan pengaruhnya kemungkinan dikurangi.

Meskipun demikian, Gedung Putih membantah bahwa mundurnya Musk akan melemahkan DOGE. “DOGE tetap berjalan dengan baik, ibarat cruise control. Kabinet memang sejak awal punya otoritas penuh,” kata Harrison Fields, Juru Bicara Gedung Putih.

DOGE kemungkinan akan dipimpin oleh Amy Gleason sebagai administrator sementara. Ia sebelumnya menyatakan bahwa Musk tidak bekerja langsung di DOGE, meskipun Trump Presiden berkali-kali menyebut bahwa Musk memimpin lembaga tersebut.

Banyak pengamat menilai reformasi ala DOGE tidak akan berhenti. “Banyak agenda DOGE sudah diinternalisasi oleh berbagai lembaga. Ini ibarat kereta yang sudah meninggalkan stasiun. Sulit dihentikan,” kata Nick Bednar, profesor hukum dari University of Minnesota yang memantau kebijakan PHK pemerintah.

Dengan mundurnya Elon Musk, DOGE diperkirakan akan berjalan lebih tenang namun tetap agresif di bawah kendali penuh kabinet Trump. (bil/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Mobil Terbakar Habis di KM 750 Tol Sidoarjo arah Waru

Kecelakaan Dua Truk di KM 751.400 Tol Sidoarjo arah Waru

BMW Tabrak Tiga Motor, Dua Tewas

Surabaya
Minggu, 27 April 2025
32o
Kurs