
Dampak efisiensi anggaran, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memprioritaskan pengobatan Human Immunodeficiency Virus (HIV)/AIDS hanya untuk warga Kota Pahlawan.
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyebut, imbas efisiensi anggaran, pengobatan HIV warga luar kota tapi tinggal di Surabaya yang sebelumnya ditanggung dengan anggaran pemerintah pusat akan terdampak.
Eri mengaku masih koordinasi dengan pemerintah pusat, soal dampak pengurangan anggaran kesehatan terhadap pengobatan HIV/AIDS warga luar kota.
“Khusus untuk warga Surabaya kita obati, tapi kalau non Surabaya yang dulu saya obati ikut pusat. Uang pusat juga di ini (efesiensi), nanti kita koordinasikan. Tapi kalau untuk orang Surabaya terus berjalan,” kata Eri, Kamis (20/2/2025).
Sementara pengobatan HIV untuk warga Surabaya tetap berjalan tidak terdampak efisiensi anggaran.
Termasuk untuk pengobatan rutin penyakit lain seperti TBC, bagi warga Surabaya tidak akan dikurangi.
“Akan terus berjalan untuk TBC dan HIV, khusus untuk mengobati warga Surabaya,” imbuhnya.
“Kewajiban saya adalah warga Surabaya, yang non Surabaya tidak anggarannya, tetapi harus diobati. Sekarang ketika di efisiensi maka semuanya baru terasa, berarti daerahnya masing-masing harus bergerak mensejahterakan warganya,” timpalnya lagi
Sebelumnya diberitakan, melalui SE yang diterbitkan 14 Februari 2025, Eri minta semua perangkat daerah mulai lurah, camat, hingga kepala dinas merinci efisiensi anggaran masing-masing sesuai instruksi pemerintah pusat.(lta/kir/ipg)