
Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) menyebut bahwa efisiensi APBN 2025 bukan untuk membiayai program Makan Bergizi Gratis (MBG), melainkan untuk diinvestasikan ke Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
“Banyak yang salah persepsi dengan efisiensi yang dilakukan oleh Pak Prabowo, seolah-olah Rp300 triliun sekian untuk Makan Bergizi Gratis. Salah, MBG sudah ada dananya. MBG sudah ada alokasi dananya tersendiri,” kata Nanik Sudaryati Deyang Wakil Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, dikutip dari Antara, Senin (17/2/2025) malam.
Menurutnya, hasil dari efisiensi anggaran kementerian/lembaga yang dialokasikan untuk MBG hanya sebesar Rp24 triliun.
“Yang digunakan untuk MBG seperti kemarin Pak Prabowo sampaikan hanya Rp24 triliun. Yang lainnya untuk apa? Diinvestasikan lewat Danantara,” kata Nanik S Deyang.
Ia menambahkan pada tahun ini, Danantara akan membangun 15 mega proyek.
“Di mana untuk tahun 2025 saja akan dibangun 15 mega proyek, jadi untuk investasi, bukan untuk Makan Bergizi Gratis,” kata Nanik S Deyang.
Sebelumnya, Prabowo Subianto Presiden RI memastikan Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) diluncurkan sesuai jadwal pada 24 Februari 2025.
Prabowo Subianto Presiden optimistis BPI Danantara dapat menjadi kekuatan yang akan menunjang perekonomian Indonesia pada masa depan nanti.
“Danantara adalah konsolidasi semua kekuatan ekonomi kita, yang ada di pengelolaan BUMN itu nanti dikelola dan kita beri nama Danantara, Daya Anagata Nusantara,” kata Presiden. (ant/nis/saf/ipg)