
Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya mengajak 70 peserta, yang beberapa di antaranya adalah siswa penyandang disabilitas, untuk mengenal penggunaan artificial intellegence (AI), dalam workshop yang bertajuk “Menuju Masa Depan yang Inklusif: Workshop Artificial Intelligence (AI) bagi Orang dengan Disabilitas untuk Pendidikan, dan Pekerjaan”.
Gunawan Tanuwidjaja dosen Architecture Department UK Petra menerangkan, workshop ini sebetulnya dikhususkan untuk teman-teman difabel agar bisa belajar dan bekerja lebih cepat dengan memanfaatkan AI.
“Salah satu yang kami lakukan di sini adalah mengenalkan aplikasi Envision AI, yang mana dapat membantu teman-teman tunanetra dalam membaca buku,” terangnya, Sabtu (26/4/2025).
Selain Envision AI, lanjut Gunawan, pemanfaatan Chat GPT atau Meta AI juga diajarkan kepada peserta, untuk membantu mereka dalam membuat karangan atau menterjemahkan ide kreatif dalam bentuk tulisan.
“Tujuannya nanti supaya teman-teman ini bisa lebih kreatif dan bisa mengembangkan konten, terutama kalau mereka mau menjadi konten kreator gitu,” jelasnya.
Dalam workshop itu dilakukan juga sesi intereaktif seperti, demonstrasi teknologi serta diskusi bersama yang mengajak peserta untuk langsung menggunakan teknologi AI secara langsung.
Danu siswa kelas 9 SMPLB Yayasan Pendidikan Anak Buta (YPAB) mengaku baru pertama kali belajar AI secara serius.
“Sebelumnya sudah pernah dengar, tapi nggak pernah praktik dan tahu fungsinya sejauh ini,” ungkapnya.
Danu merasa, meski baru pertama kali belajar AI, dia tidak mengalami kesulitan. Dia justru terbantu dengan adanya AI, terutama dalam membaca buku.
“Terbantu, sih. Buat baca buku sama tadi diminta untuk bikin narasi,” tambahnya.
Sementara itu, Gunawan masih menemukan beberapa tantangan dalam penggunaan Envision AI untuk membantu teman-teman disabilitas. Salah satunya adalah karena aplikasi tersebut memiliki file yang cukup berat.
Sehingga, lanjut Gunawan, perangkat yang digunakan harus mumpuni atau memiliki daya tampung yang besar juga.
“Tapi kami sudah ada pembicaraan terkait hal ini dengan komisioner Komisi Nasional Disabilitas (KND), yang mana nanti kami akan melakukan kolaborasi. Katanya tahun depan ada rencana mau menyediakan subsidi untuk pemberdayaan dan kemandirian rekan-rekan disabilitas,” tandasnya. (kir/saf/faz)