
Dua jambret yang diamankan di Polsek Sukomanunggal setelah ditangkap dan dihajar massa pada Kamis (6/3/2025) lalu, mengaku sudah beraksi di sembilan lokasi berbeda.
RPW (19) san AMSD (19) merupakan warga Menganti, Gresik. Keduanya mengaku biasa beraksi di Surabaya dan Gresik.
Kombes Pol Luthfie Sulistiawan Kapolrestabes Surabaya, mengatakan pelaku mengaku beraksi di lokasi berbeda-beda. Dua kali di Driyorejo, di kawasan Lidah Kulon dekat Unesa sebanyak dua kali.
“Lalu, kawasan jalanan dekat monumen patung belalai Citraland sebanyak dua kali, kawasan Kupang Jaya sebanyak sekali. Kemudian di Jalan Tanjungsari sebanyak satu kali dan Kawasan Kecamatan Wiyung sebanyak satu kali,” terangnya di Polsek Sukomanunggal pada Senin (10/3/2025).
Luthfie mengatakan, pelaku tertangkap saat menjambret di Jalan Karangpoh. Korban penjambretan adalah sepasang kekasih yang hendak membeli makan untuk sahur.
“Saat dijambret, korban tidak tinggal diam. Mereka mengejar pelaku dan menangkap dengan cara menabrakkan motor korban hingga pelaku terpental,” jelasnya.
Sementara itu, pelaku berinisial AMSD mengaku, biasanya beraksi pada tengah malam hingga dini hari.
Sasarannya adalah pemotor wanita yang terpantau berkendara seorang diri dan membawa tas selempang yang mudah untuk ditarik.
“Modusnya langsung tarik tas. Sasarannya cewek yang sendirian. Saya incar tas,” katanya.
Tersanvka mengakui perbuatannya karena terdesak biaya hidup. Apalagi dirinya tidak memiliki pekerjaan tetap.
Namun, uang hasil kejahatan itu dipakai untuk berpesta minuman kerjas dengan teman-teman tongkrongannya.
“Hasilnya, buat minum. Enggak judi online. Enggak pinjol. Saya kapok. Belum pernah ketangkap,” tandasnya. (kir/saf/ipg)