Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya mendorong supaya Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap berjalan selama Bulan Suci Ramadan dengan modifikasi.
Arif Fathoni Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya mengusulkan modifikasinya seperti menyediakan susu kemasan, buah, dan kurma yang bisa dibawa pulang oleh siswa.
“Di bulan Ramadan, jam belajar siswa biasanya berubah. Karena itu, saya usul agar MBG diberikan dalam bentuk yang lebih fleksibel. Misalnya, susu kemasan, buah, atau kurma yang bisa dibawa pulang oleh siswa untuk berbuka puasa bersama keluarga,” ujarnya, Senin (27/1/2025).
Menurut Arif, konsep baru membawa pulang makanan bergizi bisa mengedukasi soal toleransi ke siswa. Terutama ke siswa non Muslim untuk menghargai pelajar yang menjalankan ibadah puasa.
“Di sekolah-sekolah ada siswa yang non Muslim. Dengan membawa pulang makanan dari MBG, mereka tetap bisa menikmatinya bersama keluarga tanpa terpengaruh jadwal berbuka puasa. Itu adalah bentuk pembelajaran toleransi yang bisa kita tanamkan sejak dini,” ujar Arif Fathoni.
Di sisi lain, keberlangsungan Program MBG bisa tetap mendukung perekonomian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai penyedia.
“Program itu harus kita lihat sebagai roda penggerak ekonomi. Jika makanan atau minuman yang diberikan berasal dari UMKM lokal, maka secara langsung program itu bisa membantu meningkatkan pendapatan keluarga mereka,” tuturnya.
Diketahui, Program MBG di Surabaya dimulai sejak Senin (13/1/2025), dengan sasaran sepuluh sekolah perwakilan tiap jenjang dari PG dan TK, SD, SMP, serta SMA dan sederajat.
Pelaksanaan itu murni ditangani oleh Badan Gizi Nasional. Pemerintah daerah hanya sebatas mendapatkan pemberitahuan kalau sekolah di wilayahnya ditunjuk untuk pelaksanaan.(adv/lta/saf/rid)