Jumat, 21 Februari 2025

DPRD Jatim Dorong Pencabutan Status PSN dan Pembatalan Proyek Water Front Line

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Sejumlah aktivis lingkungan hidup menolak proyek Surabaya Waterfront Land di halaman Gedung DPRD Kota Surabaya pada Sabtu (24/8/2024). Foto: Akira suarasurabaya.net

DPRD Jawa Timur menyatakan dukungan supaya Status Proyek Strategis Nasional (PSN) dalam proyek Surabaya Waterfront Line (SWL) yang menuai penolakan dari sejumlah masyarakat dicabut.

Pernyataan itu disampaikan Abdul Halim Ketua Komisi D DPRD Jatim setelah menerima aspirasi masyarakat dan nelayan di kawasan Pantai Kenjeran yang tergabung dalam Forum Masyarakat Maritim Madani.

“Kami sepakat untuk meminta pemerintah mencabut dan membatalkan proyek yang telah masuk dalam daftar PSN tersebut,” ujar Abdul Halim, Kamis (20/2/2025).

Ketua Komisi D DPRD Jatim itu menyebut apabila pembangunan proyek itu dilanjutkan maka akan berdampak terhadap ekosistem pesisir, termasuk area mangrove dan wilayah tangkapan ikan nelayan.

Transparansi perizinan proyek tersebut juga ia pertanyakan, Halim menyebut dinas terkait tidak pernah dilibatkan dalam pembahasan pembangunan PSN tersebut.

“Kami menerima masukan dari Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Lingkungan Hidup, serta Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), yang mengungkapkan bahwa mereka tidak pernah dilibatkan dalam pembahasan proyek ini. Ini menunjukkan tidak adanya transparansi dalam pelaksanaannya,” ungkapnya.

Di sisi lain Halim menegaskan bahwa Kementerian ATR/BPN saat ini juga tengah mengevaluasi soal perizinan proyek di atas wilayah laut. Buntut munculnya beberapa kasus penerbitan HGB di laut.

Dengan adanya berbagai pertimbangan tersebut, Komisi D DPRD Jatim mendorong pencabutan status PSN dan pembatalan proyek SWL guna melindungi keberlangsungan lingkungan dan kehidupan masyarakat pesisir.

Sementara itu Heru Budiarto Juru bicara forum masyarakat maritim madani menilai proyek yang dijalankan oleh PT GJA tersebut berpotensi merusak ekosistem laut dan mengancam mata pencaharian nelayan.

Heru meminta DPRD Jatim untuk mengambil sikap dengan rekomendasi pencabutan status PSN dan pembatalan proyek tersebut kepada pemerintah pusat.

“Proyek ini akan berdampak pada lingkungan hidup, mengancam sumber daya alam, serta merugikan masyarakat pesisir,” ucapnya.(wld/kir/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Surabaya
Jumat, 21 Februari 2025
26o
Kurs