Rabu, 12 Maret 2025

DKPP Pamekasan Catat Jumlah Sapi Terpapar PMK Bertambah Jadi 547 Ekor

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Ilustrasi, hewan terkena wabah virus penyakit mulut dan kuku (PMK). Grafis: Dukut suarasurabaya.net

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur mencatat, jumlah sapi terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Pamekasan bertambah menjadi 547 ekor dengan jumlah yang mati 24 ekor.

“Data jumlah sapi terpapar PMK ini sesuai dengan laporan terbaru yang disampaikan petugas penyuluh lapangan dan tim dokter hewan yang kami tugaskan untuk menangani kasus PMK ini,” kata Indah Kurnia Sulistiorini Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DKPP Pemkab Pamekasan saat dilansir dari Antara, pada Senin (27/1/2025).

Pada pekan pertama Januari 2025 kemarin, jumlah sapi milik warga Pamekasan yang terpapar PMK hanya 404 ekor dengan jumlah yang mati 19 ekor.

Sehingga, ada penambahan jumlah sapi terpapar PMK sebanyak 143 ekor dan tambahan yang mati 5 ekor.

“Bagi kami tambahan sapi terpapar PMK sebanyak 143 ekor ini bukan jumlah yang sedikit, sehingga perlu penanganan yang lebih serius, mengingat kasus ini juga sangat meresahkan para peternak sapi di Pamekasan ini,” katanya.

Ia mengatakan, pihaknya telah menerjunkan sebanyak enam orang dokter hewan guna mengatasi kasus itu dan menggerakkan tim penyuluh untuk terjun langsung ke rumah-rumah warga.

DKPP Pemkab Pamekasan juga turun ke pasar-pasar hewan di Pamekasan, untuk melakukan penyemprotan disinfektan dan melakukan pemeriksaan kesehatan hewan.

“Kami juga telah mendistribusikan sebanyak 7.000 dosis vaksin ke empat puskeswan yang ada di Pamekasan dan melakukan vaksinasi dengan cara mendatangi kandang sapi milik warga,” katanya.

Pihaknya merinci, ke-7.000 dosis vaksin itu masing-masing telah didistribusikan ke Puskeswan Galis sebanyak 1.675 dosis, Puskeswan Pamekasan 1.675 dosis, Puskeswan Waru sebanyak 1.825 dosis, dan Puskeswan Pakong sebanyak 1.825 dosis.

Pihaknya juga meminta kepada peternak, jika ada sapi yang sakit hendaknya segera menghubungi petugas, atau dokter hewan secara langsung sesuai dengan wilayah tugasnya masing-masing.

“Kami telah menyebarkan nomor telepon masing-masing dokter hewan kepada para aparat desa. Tolong dihubungi nomor tersebut, agar bisa segera tertangani dengan baik apabila ada sapi sakit dan diduga terserang PMK,” pungkasnya.(ant/ris/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Surabaya
Rabu, 12 Maret 2025
27o
Kurs