Minggu, 9 Maret 2025

Di Konferensi Liga Muslim Dunia, Ketua MPR Bicara Persatuan dan Pancasila

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Ahmad Muzani Ketua MPR RI berbicara di acara Konferensi Liga Muslim Dunia, Kamis (6/3/2025), di Mekkah, Arab Saudi. Foto: istimewa

Ahmad Muzani Ketua MPR RI menghadiri Konferensi Liga Muslim Dunia bertajuk “Menuju Persatuan Islam yang Efektif” yang berlangsung di Mekkah, Arab Saudi, Kamis (6/3/2025) malam waktu setempat.

Dalam sambutannya, Muzani menyampaikan tentang dasar negara Pancasila yang berperan penting dalam awal kemerdekaan Bangsa Indonesia.

Di awal kemerdekaan, Muzani menjelaskan, banyak para tokoh Indonesia yang berdebat tentang dasar Indonesia yang berlandaskan nilai-nilai Islam atau nasionalis atau bahkan sekuler.

Pada akhirnya, Pancasila dipilih sebagai jalan tengah untuk menyatukan perbedaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Berbulan-bulan pemimpin-pemimpin kami, tokoh-tokoh kami bahkan para ulama kami berdebat untuk menemukan dasar negara Republik Indonesia yang akan merdeka. Akhirnya, setelah lama berdebat, para tokoh bangsa bisa merumuskan jalan tengah yaitu Pancasila. Pancasila adalah jalan tengah yang bisa mempertemukan di antara kami karena sesungguhnya kami adalah bangsa yang dengan rumpun berbeda-beda,” ujarnya di hadapan mufti dan cendikiawan muslim dunia.

Sekarang, lanjut Muzani, Indonesia merupakan negara Islam terbesar kedua di dunia dengan jumlah penduduk muslim 230 juta jiwa atau sekitar 87 persen dari total 280 juta jiwa penduduk Indonesia.

Indonesia negara besar yang terdiri dari 17 ribu pulau, 13 ribu suku, dan 700 bahasa yang berbeda. Tentu, kata Muzani, fakta itu menjadi bukti perbedaan menjadi identitas dan kekayaan tersendiri bagi bangsa Indonesia.

Perbedaan itu kemudian diikrarkan dalam satu bahasa yaitu Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa dari rumpun melayu.

“Ikatan yang pertama kami lakukan adalah kami mengikatkan diri dalam bahasa yang sama. Di antara kami, kami menyepakati rumpun Bahasa Melayu. Bahasa yang bukan bahasa mayoritas menjadi bahasa persatuan. Itulah cikal bakal Bahasa Indonesia yang sampai sekarang digunakan oleh seluruh rakyat dan Bangsa Indonesia,” paparnya.

Muzani melanjutkan, berbagai pergolakan yang didasarkan ideologi pernah terjadi dan dialami oleh Bangsa Indonesia. Pergolakan juga terjadi diakibatkan perbedaan visi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.

Pengalaman-pengalaman itu dijadikan pembelajaran oleh Prabowo Subianto Presiden supaya hal-hal serupa tidak terjadi lagi.

Menurut Muzani, Prabowo sangat memberi perhatian terhadap persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Bagi Prabowo, kata Muzani, persatuan Bangsa Indonesia adalah segala-galanya.

Seluruh pembangunan dan kekayaan alam yang ada di Indonesia hanya bisa dilakukan jika ada persatuan dan kebersamaan di antara rakyat dan pemimpinnnya.

“Bagi Presiden Prabowo persatuan adalah segala-galanya. Seluruh kekayaan dan sumber daya alam serta Pembangunan dalam bentuk apapun akan berhasil jika kita tetap utuh dan bersatu. Itulah yang sedang dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto. Maka, sekarang Pemerintah Indonesia sedang menggalakkan makan bergizi gratis bagi seluruh anak pelajar dan santri dari seluruh Indonesia. Target untuk memberi makan bergizi adalah 82 juta anak setiap hari. Itu adalah upaya kami untuk meningkatkan sumber daya manusia Bangsa Indonesia pada masa-masa yang akan datang. Kami ingin menjadi bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kuat, bangsa yang bangsa yang sehat, bangsa yang pintar dan bangsa yang bisa berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain,” jelas Muzani yang juga menjabat Sekjen Partai Gerindra.

“Kami menyadari sepenuhnya agama memberi dorongan terhadap hal itu. Islam memberi semangat terhadap hal itu. Kami menyadari sepenuhnya nilai Islam adalah nilai yang luhur dan tinggi. Karena itu, kami tidak kecil hati dan harus percaya diri dengan semangat Islam Bangsa Indonesia bisa bersatu dengan kekuatan-kekuatan yang sama dengan bangsa lain,” tandasnya.

Selain Muzani, dalam konferensi itu yang turut menjadi pembicara adalah Muhammad Abdul Karim Al-Isa Sekjen Liga Muslim Dunia, para mufti, cendikiawan, dan imam besar dari negara-negara Islam yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).(rid/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Surabaya
Minggu, 9 Maret 2025
31o
Kurs