Dewan Pers Minta Pelaku Teror Kepala Babi ke Tempo Diusut Tuntas

Dewan Pers minta pelaku teror berupa pengiriman kepala babi yang dikirimkan ke kantor Tempo dan ditujukan kepada Francisca Christy Rosana jurnalis desk politik, diusut tuntas.

“Dewan Pers meminta agar aparat penegak hukum mengusut tuntas pelaku teror. Kenapa? Karena jika dibiarkan, ancaman dan teror seperti ini akan terus berulang,” kata Ninik Rahayu Ketua Dewan Pers di Jakarta saat dilansir dari Antara, pada Jumat (21/3/2025).

Kemerdekaan pers, kata Ninik, merupakan salah satu wujud kedaulatan rakyat dan dijamin sebagai hak asasi, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

Menurutnya, wartawan dan media massa bisa saja melakukan kesalahan dalam menjalankan tugasnya. Namun, melakukan teror terhadap jurnalis maupun media atas kesalahan tersebut tidak dapat dibenarkan.

Ninik mengatakan, pihak yang merasa keberatan atau dirugikan atas produk jurnalistik, dapat menempuh mekanisme yang diatur dalam Undang-Undang Pers dan Kode Etik Jurnalistik, yakni menggunakan hak jawab atau hak koreksi.

Dewan Pers menganjurkan Tempo melaporkan insiden teror tersebut kepada aparat keamanan dan penegak hukum, karena teror dan intimidasi merupakan tindak pidana.

“Perlu saya sampaikan pada pukul 10.00 WIB tadi, teman-teman Komite Keselamatan Jurnalis dan Tempo juga secara formal sudah melakukan pelaporan ke Polri,” ucapnya.

Dewan Pers mengimbau semua pihak, agar tidak lagi menggunakan cara-cara yang tidak selaras dengan kemerdekaan pers dalam mengajukan keberatan atas pemberitaan atau karya jurnalistik.

Selain itu, Dewan Pers juga mengimbau wartawan dan media massa, agar tidak takut dengan berbagai ancaman dan tetap bekerja secara profesional.

“Pers juga tetap kritis dalam menyampaikan pesan kebenaran serta masukkan terhadap pembuat kebijakan, sehingga masyarakat bisa mendapatkan informasi secara utuh dan dari berbagai pihak,” pungkasnya.(ant/ris/iss)