
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidoarjo mencatat, hingga saat ini masih ada beberapa desa di Tanggulanin dan Krian Sidoarjo yang tergenang banjir.
Mustain Baladan Kepala BPBD Kabupaten Sidoarjo mengatakan, Desa di Tanggulangin yang masih banjir, yakni Desa Kedungbanteng, Desa Banjarpanji, dan Desa Banjarasri.
“Penyebab utama genangan, yaitu curah hujan tinggi antara 80 mm sampai dengan 140 mm kategori lebat menuju ekstrem, dan durasi hujan berjalan antara 9 sampai 10 jam, kebutuhan pasang laut mencapai 120 cm kategori tinggi,” jelasnya.
Dengan curah hujan tinggi, kata dia, desa-desa di Tanggulangin tersebut mengalami genangan, karena tanah di wilayah tersebut menurutnya juga landai.
Sedangkan desa-desa di Krian, yakni Barengkrajan dan Tempel juga masih mengalami banjir, karena dampak luapan Sungai Buntung.
“Yang di Barengkrajan Krian dekat Sungai Buntung masih cukup tinggi, antara 40 sampai 50 cm,” ucapnya.
Untuk menangani banjir tersebut, pihaknya melakukan berbagai upaya mulai dari penyalaan rumah pompa, penutupan pintu utama inlet Sungai Brantas ke Sidoarjo hingga pengerahan alat berat.
Selain itu, ia memastikan bahwa BPBD Kabupaten Sidoarjo juga akan bekerjasama dengan berbagai stakeholder untuk memaksimalkan penanganan.
“Untuk penangan lebih lanjutnya, ini juga butuh kerja sama dengan Balai Besar Sungai Brantas sebagau pemegang kewenangan Sungai Buntung,” tandasnya.
Seperti diketahui sebelumnya, kemarin sore hingga tadi pagi beberapa wilayah lain di Sidoarjo juga terdampak banjir, seperti Buduran, Prambon, Candi, hingga Porong. Namun titik-titik tersebut, sudah kering, tinggal di Tanggulangin dan Krian. (ris/saf/ipg)