Sabtu, 22 Februari 2025

BMKG Ungkap Aktivitas Gempa di Jatim, Bali, Nusra Capai 799 Kali pada Januari

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi - Alat pendeteksi gempa dan gelombang tsunami. Foto: Antara

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan aktivitas gempa bumi di Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusra) tergolong tinggi, yakni mencapai 799 kali pada Januari 2025 atau meningkat dibandingkan Desember 2024 yang mencapai 609 kejadian.

“Informasi terkait tingkat kerawanan seismik dapat bermanfaat untuk mitigasi sebagai langkah awal pemetaan wilayah rawan bencana,” kata Rully Oktavia Hermawan Kepala Stasiun Geofisika Denpasar BMKG, di Denpasar, Bali, Senin (17/2/2025) dilansir Antara.

Ia menjelaskan Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) yang merupakan wilayah Pusat Gempa Regional (PGR) III memiliki tingkat seismik (sebaran gempa bumi) tinggi.

Tingginya aktivitas seismik dipengaruhi oleh kondisi tektonik dan struktur geologi di wilayah tersebut.

Aktivitas gempa bumi yang tinggi dikarenakan daerah tersebut diapit dua pembangkit gempa bumi utama yakni wilayah selatan yang merupakan daerah pertemuan dua lempeng bumi (zona subduksi) antara lempeng Eurasia dan Indo-Australia.

Zona subduksi di bagian selatan itu membentang mulai dari Sumatera, Jawa Timur, Bali, NTT hingga Laut Banda.

Sedangkan wilayah utara terdapat patahan naik busur belakang atau back arc thrust Flores yang membentang dengan arah barat-timur mulai utara Bali, Lombok hingga Pulau Padar di NTT.

Selain itu gempa bumi yang terjadi juga diakibatkan oleh sesar aktif yang berada di sekitar wilayah tersebut. “Dua sumber gempa itulah yang mengakibatkan tingkat seismik di wilayah tersebut cukup tinggi,” ucapnya.

Berdasarkan data Stasiun BMKG Regional III, gempa bumi yang terjadi di PGR III pada Januari 2025 itu paling banyak memiliki magnitudo kurang dari tiga sebanyak 667 kali gempa bumi.

Sedangkan magnitudo tiga hingga kurang dari lima mencapai 152 kali gempa dan gempa bumi magnitudo lebih dari atau sama dengan lima masih nihil.

Dari total jumlah itu, 10 gempa bumi dirasakan yakni masing-masing ada dua kali yang berpusat di Bali dan NTT serta ada enam kali berpusat di NTB.

Mayoritas atau 80 persen dari ratusan gempa bumi yang terjadi di PGR III itu memiliki kedalaman kurang dari 60 kilometer mencapai 646 kali gempa bumi, sisanya kedalaman 60-300 kilometer mencapai 150 kali gempa bumi dan di atas 300 kilometer ada tiga kali gempa.

Sementara itu khusus di Bali berdasarkan data Stasiun Geofisika BMKG di Denpasar, gempa bumi di Pulau Dewata yang terjadi pada 7-13 Februari 2025 sebanyak 29 kali kejadian dengan magnitudo kurang dari 3,0 sebanyak 20 kali kejadian dan magnitudo 3-5 sebanyak sembilan gempa bumi.

Berdasarkan kedalamannya, gempa bumi di Bali didominasi gempa bumi dangkal atau kurang dari 60 kilometer sebanyak 25 kejadian. (ant/bel/bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Surabaya
Sabtu, 22 Februari 2025
26o
Kurs