Sabtu, 11 Januari 2025

Bergabungnya Indonesia ke BRICS Dinilai Strategis Perkuat Posisi Indonesia dalam Kerja Sama Internasional

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Para pemimpin negara-negara BRICS+ berfoto dalam KTT BRICS di Kazan, Rusia, Kamis (24/10/2024). Foto: Reuters/Maxim Shipenkov

Muh Haris Anggota Komisi XII DPR RI menyambut positif bergabungnya Indonesia sebagai anggota penuh BRICS (Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan).

Keanggotaan ini dinilai strategis untuk memperkuat posisi Indonesia dalam kerja sama internasional, khususnya di sektor energi dan investasi berkelanjutan.

“Bergabungnya Indonesia dengan BRICS membuka peluang besar, terutama di sektor energi terbarukan, investasi infrastruktur, dan lingkungan. Kita dapat memanfaatkan pendanaan dari New Development Bank untuk membangun infrastruktur hijau yang mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” ujar Muh Haris dalam keterangannya, Sabtu (11/1/2025).

Haris menjelaskan, BRICS memberikan akses ke pasar dan investasi dari negara-negara anggota yang memiliki pengalaman dan kapasitas besar di bidang energi dan teknologi.

“Cina misalnya, menjadi investor terbesar di Indonesia dengan realisasi investasi mencapai US$5,78 miliar dalam 11.551 proyek pada periode Januari-September 2024,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut Haris, proyeksi International Monetary Fund (IMF) menunjukkan rasio investasi terhadap PDB Indonesia pada 2024 diperkirakan mencapai 30,54 persen, tertinggi keempat di antara negara-negara BRICS.

“Kerja sama ini dapat membantu Indonesia mempercepat transisi energi dan menciptakan investasi hijau yang lebih ramah lingkungan,” tambahnya.

Selain itu, Haris menilai keanggotaan ini juga dapat mendorong transformasi teknologi dan digitalisasi, yang sangat relevan dengan tantangan investasi global saat ini.

Meski penuh peluang, Haris mengingatkan pemerintah untuk mengantisipasi tantangan geopolitik yang dapat memengaruhi stabilitas investasi, termasuk potensi ketergantungan pada satu atau dua negara anggota BRICS.

“Kita harus memastikan bahwa kerja sama ini tetap memberikan manfaat maksimal tanpa mengorbankan hubungan dengan negara-negara non-BRICS, terutama dalam sektor perdagangan dan energi,” tegasnya.

Sebagai Anggota Komisi XII yang membidangi energi, lingkungan, dan investasi, Muh Haris berkomitmen untuk terus mengawal kebijakan pemerintah terkait pemanfaatan keanggotaan BRICS.

“DPR akan memastikan bahwa kerja sama dan investasi yang dihasilkan melalui BRICS benar-benar berdampak pada kesejahteraan rakyat, terutama dalam upaya mengembangkan energi terbarukan dan menjaga kelestarian lingkungan,” pungkasnya.

Haris berharap keanggotaan Indonesia di BRICS dapat menjadi katalisator untuk pembangunan ekonomi yang inklusif, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. (faz/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Sabtu, 11 Januari 2025
25o
Kurs