Kamis, 16 Januari 2025

Banjir Melanda Tiga Kecamatan di Pasuruan, BPBD Distribusikan Bantuan untuk Warga

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Petugas BPBD setempat waktu meninjau lokasi banjir di Kabupaten Pasuruan, Kamis (16/1/2025). Foto: Dok. BPBD Jawa Timur

Banjir melanda tiga kecamatan di Kabupaten Pasuruan sejak Rabu (15/1/2024) malam. Air menggenang di tiga wilayah, yakni Kecamatan Gempol, Bangil, dan Beji.

Merespons bencana itu, BPBD Kabupaten Pasuruan pun telah mendistribusikan bantuan kepada warga terdampak.

Sugeng Hariyadi Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Pasuruan mengatakan banjir terjadi akibat cuaca ekstrem yang melanda wilayah tersebut hingga, Kamis (16/1/2025) dini hari.

“Karena cuaca yang sangat ekstrem tadi malam sekitar pukul 19.00 hingga dini hari ini membuat debit Kali Werati meningkat. Banjir yang paling parah di Kecamatan Gempol dan Beji,” kata Sugeng Kamis siang.

Akibat banjir tersebut, aktivitas warga terhambat. BPBD setempat dan provinsi bergegas melakukan koordinasi untuk segera mengirimkan bantuan berupa kebutuhan pokok makanan.

“Kami bersama BPBD Jawa Timur dan dinas terkait memberikan bantuan bahan pokok dan makanan siap saji supaya masyarakat tetap bisa beraktivitas,” katanya.

Banjir di wilayah itu juga menggenang hingga ke pemukiman. Hal itu diutarakan Rizki salah satu pendengar Radio Suara Surabaya bahwa pagar rumah warga sampai jebol gara-gara banjir yang sangat deras.

Sedangkan Wahyu Satyo juga mengirimkan video ke WhatsApp Suara Surabaya yang menunjukkan bahwa luapa air sungai masuk ke area pabrik kayu setelah tembok pembatas di area itu jebol.

“Tembok belakang pabrik sebelumnya masih berdiri, jebol karena tekanan air dari luapan sungai,” ungkapnya.

Banjir yang terjadi sejak pukul 06.00 WIB juga mengakibatkan kemacetan di area sekitar imbas kendaraan mogok.

Di sisi lain Gatot Soebroto Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jawa Timur mengungkapkan banjir sudah mulai surut pada pukul 13.00 WIB. Namun di beberapa wilayah masing menggenang air.

Pihak BPBD Jawa Timur langsung melakukan perbaikan tanggul yang jebol begitu banjir mulai surut dan menyedot genangan air supaya cepat surut.

“Permukaan tanah di sana lebih rendah daripada sungai, sehingga harus menunggu surut lebih dulu baru dilakukan tindakan,” tuturnya. (wld/bil/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Kamis, 16 Januari 2025
28o
Kurs