
Anggaran efisiensi Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur dialihkan ke sekolah-sekolah daerah terpencil yang belum pernah menerima bantuan untuk pemenuhan sarana dan prasarana.
Aries Agung Paewai Kepala Dinas Pendidikan Jatim mengatakan, pembangunan dan perbaikan infrastruktur sekolah dari hasil efisiensi itu merupakan instruksi pemerintah.
“Efisiensi itu pun sudah dialihkan ke hal-hal lebih prioritas, seperti sarana prasarana sekolah di seluruh wilayah, termasuk di Jawa Timur yang belum pernah tersentuh bantuan,” ujar Aries, Selasa (4/3/205).
Aries menjelaskan, pembangunan infrastruktur sekolah tersebut meliputi penyediaan sarana prasarana, ruang kelas, laboratorium, dan toilet (MCK).
“Itu menjadi prioritas presiden agar sekolah benar-benar layak sebagai lembaga pendidikan,” kata dia.
Selama ini sebanyak 70 persen dari total sekitar 3.700 lembaga pendidikan di Jatim (SMA/SMK/SLB negeri dan swasta), atau lebih dari 2.000 sekolah, belum pernah menerima bantuan APBN maupun APBD.
Dengan adanya pengalihan anggaran efisiensi itu, maka pembangunan sekolah di daerah terpencil diharapkan merata dengan fasilitas yang memadai.
“Anggaran kami memang terbatas. Dengan efisiensi ini, kami berharap bisa secara bertahap menjangkau sekolah yang membutuhkan, dan semoga bisa tersentuh semuanya pada tahun 2025,” katanya.
Aries menjelaskan efisiensi anggaran yang dilakukan Dindik Jatim terjadi di sekotor perjalanan dinas, alat tulis kantor (ATK), dan kegiatan-kegiatan seremonial.
Ia berharap efisiensi, anggaran itu bisa menciptakan pemerataan akses pendidikan yang layak bagi seluruh siswa di Jatim, terutama bagi daerah terpencil dan yang terdampak bencana.
“Efisiensi ini menjadi perintah pemerintah pusat kepada seluruh daerah, termasuk kabupaten/kota dan provinsi. Ini merupakan bagian dari ikhtiar kita bersama untuk menjalankan berbagai program pemerintah,” ungkapnya. (wld/saf/ipg)