Sabtu, 22 Maret 2025

Aksi Tolak UU TNI Berlangsung di Grahadi, Bersamaan dengan Apel Pasukan Dipimpin Kapolri

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Massa aksi membentangkan poster penolakan Tolak RUU TNI di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (20/3/2025). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Gelombang aksi penolakan terhadap Undang-Undang (UU) TNI yang baru disahkan oleh DPR RI hari ini juga terjadi di Surabaya, tepatnya di Jalan Gubernur Suryo depan Gedung Negara Grahadi, Kamis (20/3/2025).

Demo yang diikuti ratusan orang yang mengatasnamakan Koalisi Masyarakat Sipil Surabaya itu bersamaan dengan agenda Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Semeru yang dipimpin langsung Jenderal Listyo Sigit Prabowo Kapolri.

Pantauan suarasurabaya.net sekitar pukul 15.00 WIB, massa sudah melakukan orasi tepat di depan Gedung Negara Grahadi dan menyuarakan penolakan UU TNI.

Mereka membentuk barisan dan membentangkan banner serta flyer bertuliskan ‘tolak RUU TNI’, ‘negara ini bukan milik TNI dan Polri’, ‘kembalikan militer ke barak’, ‘RUU TNI ndasmu’ dan lainnya.

Massa aksi dengan leluasa memadati area Jalan Gubernur Suryo tepat di depan Grahadi. Sebab jalanan tersebut telah disterilkan sejak pagi untuk persiapan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Semeru.

Saat rombongan Kapolri dan Panglima TNI tiba di Gedung Grahadi Surabaya dan master of ceremony (MC) apel itu memulai acara, massa kemudian mulai berorasi bersama.

Kombes Pol Luthfie Sulistiawan Kapolrestabes Surabaya dan sejumlah anggota polisi pun akhirnya menghampiri massa. Massa dan polisi sempat bersitegang.

“Mereka mau pengamanan, biar yang mudik-mudik ini aman. Supaya tenang dulu, setelah itu (lanjutkan) kita saling menghargai, mereka apel mau mengamankan masyarakat,” kata Luthfie ke massa aksi.

Situasi aksi penolakan UU TNI di depan Grahadi Kamis (20/3/2025). Foto: Fatihah Salsabila Mg suarasurabaya.net

Polisi meminta massa untuk kondusif karena upacara hendak dimulai. Sedangkan, massa meminta polisi untuk mundur. Setelah berdiskusi, massa aksi memilih bertahan di depan Grahadi dan meminta aparat tidak bertindak represif.

“Yang apel ini adalah yang akan mengamankan saudara kita yang mau mudik, sampai dengan nanti selesai lebaran, harus diyakinkan semuanya bisa lebaran dengan aman,” ucap Kapolrestabes Surabaya.

Meski di luar gedung massa aksi terus menerus berorasi, namun agenda apel gelar pasukan tetap berlangsung dan berjalan lancar hingga akhir.

Sementara itu Zaldi Maulana Korlap Aksi Kamisan Surabaya menyatakan, demo hari ini untuk melakukan penolakan terhadap UU TNI yang barus disahkan.

“Dengan UU TNI yang baru ini TNI bukan lagi sebatas sebagai Tentara tapi mereka akan menjadi para pemburu jabatan dan pekerjaan di 15 lembaga dan institusi strategis yang seharusnya menjadi kewenangan pejabat sipil,” katanya.

Zaldi mengutarakan demo hari ini merupakan aksi awal terhadap protes penolakan UU TNI. Ia tidak menutup kemungkinan akan ada aksi yang lebih besar lagi apabila tidak ada upaya membatalkan undang-undang tersebut.

“Ini adalah aksi awal kalau di surabaya aksi pertama kali penolakan RUU TNI dan selanjutnya kita akan melakukan konsolidasi dengan kawan-kawan jaringan di Kota Surabaya, kawan-kawan mahasiswa seluruh yang ingin bersoladaritas atas penolakan RUU TNI ini untuk mengadakan aksi yang lebih besar,” tuturnya.(wld/bil/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Belakang Suroboyo Bus

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Surabaya
Sabtu, 22 Maret 2025
26o
Kurs