Kamis, 24 April 2025

AKAMSI Deklarasi Lima Komitmen Selamatkan Kali Surabaya dari Ancaman Pencemaran

Laporan oleh Akira Tandika Paramitaningtyas
Bagikan
Sesi pemberian dukungan sebagai komitmen untuk menyelamatkan Kali Surabaya dari ancaman pencemaran, di Wisma Jerman, Kamis (24/4/2025). Foto: Akira suarasurabaya.net

Aliansi Komunitas Penyelamat Bantaran Sungai (AKAMSI) mendeklarasikan lima komitmen untuk menyelamatkan Kali Surabaya dari ancaman pencemaran.

Alaika Rahmatullah anggota AKAMSI menerangkan, Kali Surabaya merupakan sumber kehidupan yang tidak hanya menunjang kehidupan masyarakat Surabaya, tapi juga sekitarnya seperti, Sidoarjo, Gresik, hingga Mojokerto.

“Bahkan, selama 50 tahun sejak tragedi ikan mati massal pada 1975 lalu, Kali Surabaya masih tercemarakibat limbah cair domestik, industri, dan sampah,” terangnya, Kamis (24/4/2025).

Pria yang akrab disapa Alek itu menambahkan, permasalah Kali Surabaya kian serius pada tahun 2025. Hal itu diperkuat prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyebut musim kemarau dalam waktu dekat, bakal mengakibatkan tingginya suhu dan menurunnya debit air.

“Kondisi ini, sekaligus akan meningkatkan polusi dan menurunkan kualitas air, yang berdampak langsung pada kesehatan masyarakat dan kualitas air PDAM Kota Surabaya,” jelasnya.

Sementara itu, AKAMSI sempat melakukan investigasi terkait pencemaran yang terjadi di Kali Surabaya dengan temuan hasil bahwa lebih dari 4.000 bangunan liar di bantaran kali, pembuangan limbah yang tidak terkendali, dan penangkapan ikan dengan cara yang merusak ekosistem.

Alaika Rahmatullah anggota Aliansi Komunitas Penyelamat Bantaran Sungai (AKAMSI) saat mendeklarasikan komitmen selamatkan Kali Surabaya dari ancaman pencemaran, di Wisma Jerman, Kamis (24/4/2025). Foto: Akira suarasurabaya.net

“Sehingga, dengan hasil temuan itu kami dengan kesadaran penuh dan komitmen tinggi, menyatakan dukungan terhadap gerakan ‘Mati Urip Ngramut Kali Surabaya’,” ungkapnya.

Alek menyatakan, deklarasi ini sebagai langkah nyata dalam menyelamatkan Kali Surabaya dari ancaman pencemaran dan kerusakan yang lebih parah.

Dia menambahkan, gerakan “Mati Urip Ngramut Kali Surabaya” menjadi simbol perjuangan bersama dalam menjaga ekosistem dan sumber daya alam.

“Kami berjanji untuk bersama-sama beraksi dengan langkah konkret, guna menyelamatkan Kali Surabaya dan memastikan bahwa sungai ini tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita semua,” tandasnya.

Berikut lima komitmen yang disampaikan AKAMSI dalam deklarasi gerakan “Mati Urip Ngramut Kali Surabaya”:

1.⁠ ⁠Menghentikan segala bentuk pencemaran dan kerusakan Kali Surabaya, baik dari industri, rumah tangga, maupun kegiatan yang tidak ramah lingkungan
2.⁠ ⁠Meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat, khususnya Generasi Z di Surabaya, tentang pentingnya Kali Surabaya sebagai sumber kehidupan dan bahan baku air PDAM
3.⁠ ⁠Mendorong penegakan hukum yang tegas terhadap pemukiman liar di bantaran sungai dan pembuangan limbah ilegal
4.⁠ ⁠Menyusun dan melaksanakan strategi mitigasi untuk menjaga kualitas air Kali Surabaya, terutama menghadapi musim kemarau 2025, melalui kerjasama dengan pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta
5.⁠ ⁠Memperkuat kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan komunitas untuk memulihkan Kali Surabaya sebagai sungai yang bersih, sehat, dan berkelanjutan untuk generasi mendatang. (kir/bil/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Mobil Terbakar Habis di KM 750 Tol Sidoarjo arah Waru

Kecelakaan Dua Truk di KM 751.400 Tol Sidoarjo arah Waru

BMW Tabrak Tiga Motor, Dua Tewas

Surabaya
Kamis, 24 April 2025
28o
Kurs