Minggu, 5 Januari 2025

Akademisi UM Surabaya Kritik Wacana Pemerintah Liburkan Sekolah Sepanjang Ramadan

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Romo Muhammad Syafi'i Wakil Menteri Agama RI. Foto: Antara

Kementerian Agama (Kemenag) RI menggulirkan rencana akan meliburkan sekolah sepanjang bulan puasa Ramadan 2025.

Achmad Hidayatullah Dosen Pendidikan Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya mengatakan, jika kebijakan tersebut diterapkan maka akan membuat lingkungan pendidikan pasif dan tidak maksimal dalam membentuk perilaku dan kemampuan siswa.

“Saya yakin, ini juga jadi kekhawatiran orang tua selama Ramadan jika sekolah libur penuh, siswa lebih banyak bermain gadget yang justru menurut studi empiris menciptakan prasaan cemas dan kesendirian,” katanya, Jumat (3/1/2025).

Rencana kebijakan tersebut, kata dia, juga bisa melemahkan kepercayaan diri siswa terhadap kemampuan menjadi produktif atau belajar selama puasa yang melibatkan tantangan fisik, seperti rasa haus dan lapar.

Menurutnya, pendidikan di bulan Ramadan selama ini sudah dilakukan dengan baik, yakni tetap mendorong siswa untuk beribadah.

“Artinya, pemerintah tidak perlu memisahkan antara ibadah dan pendidikan. Seolah-olah Ramadan menjadi waktu untuk belajar agama dan sekolah diliburkan. Penguatan nilai keagamaan tanpa meliburkan sekolah justru akan lebih baik,” tegasnya.

Langkah tersebut, lanjut dia, tidak memiliki landasan yang kuat berdasarkan kegiatan di lapangan.

“Belum ada bukti ilmiah bahwa masuk sekolah selama Ramadan menurunkan motivasi dan fokus belajar untuk belajar agama,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga menjelaskan bahwa kebijakan libur sekolah masa Gus Dur Presiden tidak bisa dijadikan acuan. Karena zaman sekarang sudah berubah dengan kehadiran teknologi digital.

“Dengan sekolah tetap berlangsung maka siswa akan lebih terarah untuk belajar dan beribadah daripada waktu mereka libur dan banyak waktu kosong,” tandasnya.

Dibeitakan sebelumnya, Romo HR Muhammad Syafi’i Wakil Menteri Agama (Wamenag) mengakui ada wacana untuk menerapkan kebijakan libur sekolah selama satu bulan penuh saat bulan Ramadan.

“(Iya) sudah ada wacana,” kata Romo Syafi’i singkat kepada wartawan di Gedung DPR RI, Senin 30 Desember 2024 lalu.

Meski begitu, dia memastikan belum ada pembahasan lebih lanjut terkait dengan wacana tersebut, khususnya di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag) RI.

Abdul Mu’ti Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) menjelaskan kalau pihaknya belum membahas soal wacana sekolah diliburkan selama bulan Ramadan atau puasa.

Dia mengaku telah berkomunikasi dengan dua Wakil Menterinya membahas soal libur Ramadan tersebut, tetapi belum ada  keputusan.

“Berkaitan dengan hari libur Ramadan, ini kami belum ada pembahasan. Saya baru japri dua Wamen saya, tapi belum ada keputusan,” ujar Mu’ti dalam Taklimat Media Akhir Tahun, Selasa (31/12/2024) di kantor Kemendikdasmen.

Menurut Mu’ti, Kemendikdasmen tidak bisa memutuskan sendiri kebijakan libur sekolah selama Ramadhan, karena menyangkut libur nasional.

“Dan ini karena menyangkut hari libur nasional, tentu menurut saya, harus melalui keputusan bersama lintas Kementerian. Dan kami tidak bisa mengambil keputusan menyangkut libur Ramadan,” kata Mendikdasmen. (ris/bil/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Truk Tabrak Rumah di Palemwatu Menganti Gresik

Surabaya
Minggu, 5 Januari 2025
25o
Kurs