Selasa, 15 April 2025

Akademisi Menilai Pengembalian Sistem Penjurusan SMA Bantu Tingkatkan Fokus Belajar Siswa

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Ilustrasi kegiatan belajar mengajar di sekolah tingkat SMA/SMK. Foto: Istimewa

Abdul Mu’ti Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) akan mengembalikan sistem penjurusan IPA, IPS dan Bahasa di tingkat SMA mulai tahun ajaran 2025/2026.

Menanggapi hal itu, Achmad Hidayatullah Dosen Pendidikan Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya mengatakan, kebijakan tersebut bisa mendorong fokus siswa. Sehingga, belajar lebih efisien.

“Pengembalian jurusan itu bisa membuat siswa tidak terbebani dengan materi yang tidak relevan dengan minat mereka. Sehingga, mereka nanti lebih siap untuk ke jenjang pendidikan lebih tinggi yang sudah memiliki jurusan jurusan,” katanya, Senin (14/4/2025)

Dengan begitu, lanjut Achmad, pelajar SMA dengan jurusan IPA maupun IPS bisa belajar lebih mendalam karena porsi mata pelajaran jurusan lebih banyak.

“Apakah siswa nanti akan berpikir sempit karena tidak belajar interdisiplin? Tentunya tidak, toh meskipun selama ini ada jurusan IPS, mereka juga mendapatkan pelajaran matematika sesuai porsinya, sedangkan anak IPA juga masih mendapatkan pelajaran ilmu sosial sesuai porsinya,” jelas alumni doctoral school of education, University of Szeged tersebut.

Peniadaan jurusan di SMA, menurutnya, justru akan membuat siswa mendapat banyak mata pelajaran yang melemahkan penguasaan terhadap materi.

Di sisi lain, dia menekankan pentingnya insan pendidikan berjuang untuk menghilangkan stigma di masyarakat soal anggapan bahwa jurusan IPA dianggap lebih unggul dibanding dengan jurusan lain.

“Oleh karena itu, dalam konteks social cognitive theory, guru memiliki peran penting dalam membangun kepercayaan diri siswa dalam masing masing jurusan,” tegasnya.

Seperti diketahui, sistem pembelajaran di jenjang SMA sebelumnya sudah pernah menggunakan penjurusan. Namun, sistem tersebut diganti pada masa Nadiem Makarim Mendikbudristek dengan sistem fleksibel yang diberi nama Kurikulum Merdeka.(ris/bil/rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

BMW Tabrak Tiga Motor, Dua Tewas

Motor Tabrak Belakang Suroboyo Bus

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Surabaya
Selasa, 15 April 2025
27o
Kurs