
Firman Kurniawan pengamat komunikasi digital dari Universitas Indonesia menekankan pentingnya pelabelan yang memastikan adanya batasan jelas antara sesuatu yang dibuat oleh manusia dan kecerdasan buatan (AI) terkait pemanfaatan teknologi tersebut di bidang pendidikan maupun profesional.
Menurutnya, hal tersebut penting karena saat ini kemampuan AI sudah bisa menciptakan sesuatu yang sangat mirip seperti yang dibuat oleh manusia.
“Kalau menyangkut regulasi, hasil yang diberikan oleh artificial intelligence sekarang hampir tidak bisa dibedakan oleh indera manusia,” kata Firman dilansir dari Antara.
“Nah, itu perlu dinyatakan bahwa ini adalah generated by AI, sehingga tidak memanipulasi atau menjebak para pengguna informasinya,” imbuhnya, Senin (28/4/2025).
Di sisi lain, Firman menilai pembeda ini penting dengan menyoroti kekurangan AI yang masih mengandung bias data dan memberikan informasi yang salah.
“Itu memberikan ruang bahwa ada kemungkinan pengetahuan yang dihasilkan itu salah. Sehingga tidak bisa hanya mengandalkan artificial intelligence, harus ada peran manusia, juga harus ada pemeriksaan, evaluasi terhadap hasilnya,” ujarnya.
Selain itu, Firman juga menilai bahwa penting untuk memastikan bagaimana AI mengumpulkan dan mempelajari data secara etis. Ia juga menekankan pentingnya penggunaan data yang berkualitas guna menghindari kesalahan informasi.
“Itu harus diatur, jadi tidak tercampur dengan tadi data yang salah atau data yang meragukan,” ucap Firman. (ant/bel/saf/ipg)