
Kepolisian Polrestabes Surabaya mengungkap 70 kasus pencurian dengan kendaraan bermotor dengan 53 tersangka, Kamis (20/2/2025) sore. Dari puluhan tersangka itu, 11 di antaranya merupakan residivis kasus serupa.
Kombes Luthfie Sulistiawan Kapolrestabes Surabaya memimpin langsung pengungkapan kasus curanmor ini. Ia menegaskan akan menindak tegas para pelaku yang semakin meresahkan masyarakat ini.
“Hari ini kita merilis ada 70 kasus yang diungkap. Ini ada 42 orang. Tidak bisa kita hadirkan semua. Ada 2 orang yang masih pengembangan, 3 orang yang masuk dalam kategori anak dan 11 orang yang semuanya residivis,” katanya, Kamis (20/2/2025).
Para tersangka yang diungkap ini merupakan hasil penangkapan dari sejumlah polsek jajaran Polrestabes Surabaya yangdilakukan selama 24 hari yakni mulai tanggal 26 Januari- 18 Februari 2025.
Luthfie mengatakan dari semua kasus ini, 68 kendaraan yang dicuri para pelaku dilakukan dengan cara merusak kunci motor. Sedangkan 2 di antaranya kuncinya menempel.
Kapolrestabes Surabaya mengatakan para pelaku melakukan aksinya tanpa mengenal waktu, baik itu pagi hingga malam.
Hasil pemeriksaan penyidik menunjukkan, sebanyak 25 kasus terjadi pada dini hari sampai pagi hari, kemudian 29 kasus terjadi pada siang sampai sore, dan 16 kasus berlangsung pada sore sampai dini hari.
“Ada 2 kasus yang kuncinya menempel di motor. Kalau kita melihat tempat pencurian, ada 56 kasus di pemukiman, 11 di jalan umum, dan 3 di parkiran,” jelasnya.
Luthfie juga menegaskan bahwa polisi tidak akan berhenti mengusut kasus curanmor ini, pihak penyidik masih mendalami para terduga pelaku penadah yang menerima hasil pencurian kendaraan motor para pelaku untuk mendapatkan barang bukti.
“Kita terus lakukan pemeriksaan, kita lakukan pengembangan untuk mengungkap para penadah, dimana mereka menjual motor hasil curian,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut Luthfie mengimbau masyarakat supaya lebih berhati-hati dengan tidak memarkir kendaraan sembarangan serta menambah kunci ganda.
Kemudian tidak meninggalkan kunci menempel di sepeda motor. Dan Segera lapor Polisi apabila mengalami kejadian curanmor atau mengetahui pelaku curanmor.
“Kita mengimbau kepada warga Surabaya, terutama yang berada di pemukiman agar tidak memarkir sembarangan dan menambah kunci ganda bagi motornya. Mari kita diskusikan dan tingkatkan keamanan lingkungan,” pungkasnya.
Dalam kasus ini, 53 tersangka dijerat dengan Pasal 362 KUHP tentang pencurian dan 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara. (wld/ham)