Minggu, 5 Januari 2025

500 Vaksin Didistribusikan untuk Cegah Penularan Virus PMK di Jawa Timur

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Ilustrasi. Vaksin PMK

Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur (Jatim) sudah menerima 500 vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk didistribusikan ke sejumlah kabupaten/kota guna mencegah penularan virus kepada hewan ternak.

Indyah Aryani Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jatim menjelaskan, setiap 1 vaksin digunakan untuk 25 dosis. Sehingga total ada 12.500 dosis vaksin yang siap disuntikkan ke hewan ternak.

“Dari produk Pusvetma itu sebanyak 500 botol, satu botol untuk 25 dosis dan nanti ditambah lagi dengan vaksin-vaksin yang kita upayakan dari penganggaran baik dari APBN, maupun APBD provinsi,” ujar Indy kepada suarasurabaya.net, Kamis (2/1/2025).

Wabah PMK di Jatim sendiri melonjak signifikan hingga tercatat 800 kasus menjangkit hewan ternak di seluruh kabupaten/kota Jati, menjelang akhir tahun 2024.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim harus bekerja keras mendistribusikan dosis vaksin dan memastikan vaksinasi ke hewan ternak sudah terlaksana.

Sebab, Indy menyebut total hewan ternak yang harus divaksinasi di Jatim jumlahnya mencapai 10,4 juta meliputi hewan sapi, kambing, domba, kerbau dan babi.

“Kita semua masih terus menangani PMK karena penganannya butuh vaksinasi berulang 6 bulan. Jawa Timur ini populasinya besar total yang harus divaksin sebanyak 10,4 juta,” jelasnya.

Kadis Peternakan Jatim itu mengatakan, sebaran kasus PMK di Jatim hampir merata di semua kabupaten/kota. Jumlah kenaikannya fluktuatif, namun yang tertinggi saat ini berada di wilayah Tuban, Lumajang, dan Ngawi.

“Sekarang yang terbanyak ada di Tuban, Lumajang, Ngawi, Bojonegoro yang urutan (kasus) terbanyak. Tuban kemarin ada sakit kurang lebih 300-an (hewan ternak), Lumajang 123,” ungkapnya.

Oleh karena itu sosialisasi kepada para peternak untuk menjaga kondisi hewannya juga menjadi langkah preventif supaya penularan virus PMK tidak berulang. Serta melakukan pengawasan perniagaan hewan ternak antar daerah.

“Saat ini yang jelas kita melakukan KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) kepada peternak kita yang harus dilakukan pertama melaksanakan bio security jadi disinfektan harus dilaksanakan di kandang-kandang dan orang luar tidak boleh asal masuk ke kandang-kandang,” katanya.

“Kemudian di pasar hewan lalu lintas ternak kita muter. Ada di Jawa Tengah – Jawa Timur. Untuk ternak yang sakit tidak kita lalu-lintaskan. Yang dilalu-lintaskan adalah ternak yang sudah dilakukan vaksinasi 1 dan 2. Biar mengurangi penularan,” tandasya. (wld/bil/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Truk Tabrak Rumah di Palemwatu Menganti Gresik

Surabaya
Minggu, 5 Januari 2025
25o
Kurs