Sabtu, 19 April 2025

500-an Umat Merenungkan Penderitaan Yesus dalam Visualisasi Jalan Salib

Laporan oleh Akira Tandika Paramitaningtyas
Bagikan
Momen penangkapan Yesus Kristus dalam viasualisasi Jalan Salib di Gereja Katolik Vincentius A Paulo, Jumat (18/4/2025). Foto: Nova Trisya Kaka Mg suarasurabaya.net

Sekitar 500-an umat yang menghadiri visualisasi Jalan Salib merenungkan penderitaan Yesus dalam Jumat Agung, Jumat (18/4/2025), di Gereja Katolik Vincentius A Paulo Surabaya.

Pantauan suarasurabaya.net, visualisasi Jalan Salib dimulai sejak pukul 08.00 WIB dengan penangkapan Yesus Kristus hingga disalibkan di puncak Golgota.

Dalam visualisasi Jalan Salib, Yesus Kristus berjalan dengan memanggul salib yang berat, sambil menerima cambukan dan penolakan dari rakyat. “Dia bukan Raja. Kami hanya punya satu Raja (Herodes),” teriak salah satu pemain.

Sejumlah umat tampak meneteslan air mata saat melihat dan merenungkan penderitaan Yesus Kristus dalam visualiasi Jalan Salib.

Ratusan umat Katolik berdoa saat menyaksikan visualisasi Jalan Salib di Gereja Katolik Vincentius A Paulo, Surabaya, Jumat (18/4/2025). Foto: Nova Trisya Kaka Mg suarasurabaya.net

Ni Ketut Santhi Wilyawati Ketua Panitia Perayaan Hari Paskah 2025 menerangkan, dalam visualisasi Jalan Salib, ditampilkan pula 14 pemberhentian Yesus Kristus.

Di antaranya, saat Dia dijatuhi hukuman mati, memanggul salib, saat jatuh untuk pertama kalinya, dan saat berjumpa dengan ibu-Nya, Maria.

Kemudian, saat Yesus Kristus ditolong Simon dari Kirine. Dia juga berhenti saat wajah kotor-Nya diusap oleh Veronika.

Yesus Kristus kemudian terjatuh untuk kedua kalinya. Dia juga berhenti saat menghibur perempuan yang menangisi-Nya. Lalu dia terjatuh lagi untuk ketiga kalinya, saat menuju puncak Golgota.

Pemberhentian selanjutnya, saat pakaian Yesus Kristus ditanggalkan, kemudian Dia disalibkan, dan wafat di kayu salib. Dua pemberhentian terakhir adalah saat Yesus Kristus diturunkan dari kayu salib dan dimakamkan.

“Jadi di 14 pemberhentian Jalan Salib, kita melihat dari awal mula Yesus Kristus divonis hukuman mati, sampai di pemberhentian terakhir, Yesus dimakamkan,” jelas Shanti.

Visualisasi Jalan Salib, kata Shanti, dalam pra-Paskah dilaksanakan setiap Jumat sampai terakhir saat Jumat Agung.

“Dalam Jalan Salib ini kita mengajak umat Katolik untuk merenungkan penderitaan Tuhan Yesus dalam menyelamatkan manusia dari dosa. Sehingga, dengan merenungkan hal itu, umat bisa dikuatkan dan dimampukan dalam menghadapi salib kehidupan” tandasnya.(kir/bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

BMW Tabrak Tiga Motor, Dua Tewas

Motor Tabrak Belakang Suroboyo Bus

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Surabaya
Sabtu, 19 April 2025
31o
Kurs