Rabu, 15 Januari 2025

12 Ribu Sapi di Jatim Terjangkit PMK dan 689 Ekor Dilaporkan Mati

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Adhy Karyono Pj Gubernur Jawa Timur waktu meninjau pasar hewan ternak di Kota Probolinggo. Foto: Humas Pemprov Jatim

Jumlah kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak masih tinggi. Data terbaru menyebut 12.934 ekor sapi potong dan sapi perah di Jawa Timur terjangkit PMK. Serta 689 ekor dilaporkan mati.

Laporan kondisi PMK di Jatim itu berdasarkan data Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (iSIKHNAS) milik Kementerian Pertanian RI yang tercatat sejak 1 Desember 2024 hingga 13 Januari 2025, sebanyak 12.934 ekor sapi terserang penyakit itu.

Berbagai penanganan telah dilakukan terhadap 12.934 ekor sapi terjangkit PMK. Yakni 8.500 ekor sapi sedang proses pengobatan, 3.473 ekor sudah sembuh atau recovery, lalu sebanyak 689 ekor mati, dan 272 ekor dipotong paksa.

Menanggapi tingginya kasus PMK, Adhy Karyono Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur meninjau langsung kondisi jual beli hewan ternak di Pasar Hewan yang ada di Kelurahan Jrebeg Kidul, Kota Probolinggo.

Peninjauan tersebut untuk melihat bagaimana kondisi alur keluar masuk hewan ternak sapi. Selain itu Adhy juga meninjau proses vaksinasi PMK dan pemberian obat kepada sejumlah sapi di pasar hewan. Serta membagikan vitamin kepada para peternak.

Adhy menyatakan, faktor kelayakan hewan ternak yang dipasarkan adalah hal penting untuk meminimalisir penularan wabah PMK serta untuk menjaga stabilitas perekonomian Jatim pihaknya tidak akan menutup pasar hewan.

“Ini salah satu pasar hewan yang saya monitor langsung untuk melihat bagaimana kondisinya terkait meningkatnya wabah penyakit PMK. Yang tadi kita sepakati dengan para penjual adalah ekonomi harus tetap stabil, kita tidak menutup pasar hewan ini,” kata Adhy, Rabu (15/1/2025).

Pj Gubernur Jatim itu lantas mengingatkan semua pihak, seperti pengelola pasar hewan maupun penjual untuk bersama-sama menjaga sterilisasi ternak dari virus PMK.

“Sapi yang sakit jangan dibawa ke pasar. Selesaikan dulu, diobati, kasih vitamin, baru bawa ke sini. Jadi ini memang salah satu langkah untuk mengantisipasi menjangkitnya PMK di tempat-tempat seperti ini,” tuturnya.

Upaya pencegahan lain yang dilakukan Pemprov Jatim adalah terus menyalurkan vaksin kepada peternak. Adhy menyebut Ketersediaan vaksin PMK pada Januari 2025 ini sebanyak 12.500 dosis dari bantuan Kementerian Pertanian.

Namun, lanjut Adhy, Pemprov Jatim bakal mengalokasikan APBD untuk menganggarkan vaksin PMK mengingat kebutuhan hewan ternak yang cukup banyak.

“Yang sudah diberikan ke masyarakat 25.000 dosis vaksin. Bulan depan kita juga akan ada tambahan 1,4 juta dosis vaksin dari Kementan. Kekurangannya kita akan membeli lagi dan untuk peternakan yang sudah besar, semua sepakat akan dilakukan pengobatan secara mandiri,” jelasnya.

Selain itu Adhy juga menegaskan supaya lalu lintas hewan ternak antardaerah lebih diperhatikan supaya menjamin kebersihan dan kesehatan hewan ternak.

“Pintu-pintu yang harus kita jaga adalah lalu lintas antar provinsi. Yang boleh masuk hanya yang sudah divaksin. Jadi ini mohon kesadaran kepada pemilik sapi untuk tetap waspada, ikuti kebijakan pemerintah,” ungkapnya. (wld/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Rabu, 15 Januari 2025
31o
Kurs