
Setidaknya 12 orang meninggal dunia dalam serangan bom di pos keamanan di provinsi perbatasan barat laut Pakistan.
Al Jazeera melaporkan bahwa dua penyerang menabrakkan dua kendaraan bermuatan bahan peledak ke tembok kompleks di Bannu. Lalu penyerang lainnya menyerbu lokasi tersebut sebelum berhasil dipukul mundur
Muhammad Noman juru bicara Rumah Sakit Distrik Bannu mengatakan, 12 orang meninggal dan 30 orang terluka dalam serangan itu. Norman menyebut seluruhnya adalah warga sipil yang terperangkap di bawah bangunan dan tembok yang runtuh.
Setidaknya tujuh anak termasuk di antara mereka yang meninggal dunia, menurut daftar rumah sakit.
Sebuah kelompok yang berafiliasi dengan Taliban Pakistan mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Mereka mengatakan, puluhan anggota pasukan keamanan Pakistan tewas. Belum ada komentar langsung dari militer mengenai korban jiwa.
Seorang pejabat polisi yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa enam penyerang meninggal dalam “baku tembak” setelah serangan itu.
Ledakan tersebut, katanya, telah menciptakan “dua kawah sedalam empat kaki” atau sekitar 1,2 meter, dan begitu kuatnya sehingga sedikitnya delapan rumah di daerah tersebut rusak.
Jaish al-Fursan mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, serangan ketiga di Pakistan sejak Ramadan dimulai pada Minggu (2/3/2025) lalu.
Dalam sebuah pernyataan, kelompok itu mengatakan sumber ledakan adalah kendaraan bermuatan bahan peledak. (saf/ipg)