Serangan jantung bukan lagi penyakit yang identik dengan lanjut usia (lansia). Seseorang yang berusia 40 tahun pun semakin berisiko terkena serangan jantung.
Namun, apakah ada yang dapat kita lakukan untuk melindungi kesehatan jantung? Menurut Dr. Evan S. Levine, seorang ahli jantung di Mount Sinai Health di Scarsdale, New York, AS, tentu ada.
Dalam video TikTok-nya yang viral, Dr. Levine menguraikan 10 kiat praktis, yang berakar pada perubahan gaya hidup dan wawasan medis untuk membantu mencegah serangan jantung sebelum usia 60 tahun.
Melansir Medical Daily, Rabu (1/1/2025), berikut kiat-kiat mencegah serangan jantung:
1. Jangan pernah merokok atau mencoba kokain:
Merokok menyempitkan pembuluh darah di jantung, meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung, serta meningkatkan risiko terbentuknya gumpalan darah yang dapat menyebabkan serangan jantung.
Perokok juga memiliki risiko lebih dari dua kali lipat terkena serangan jantung dibandingkan dengan yang bukan perokok.
2. Hindari semua minuman manis:
Menghindari minuman manis atau soda dapat membantu Anda mengurangi risiko tekanan darah tinggi dan trigliserida.
Penelitian telah menunjukkan bahwa bahkan bagi mereka yang berolahraga secara teratur, konsumsi minuman manis setiap hari dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
3. Hindari makanan cepat saji:
Apa yang Anda makan memainkan peran penting bagi kesehatan jantung Anda. Menghindari junk food yang sering kali mengandung banyak garam, gula, dan lemak tidak sehat, juga dapat membantu mengurangi risiko obesitas, tekanan darah tinggi, dan serangan jantung.
4. Berolahraga setidaknya 30 menit sehari:
Melakukan aktivitas fisik setidaknya 30 menit sehari dapat meningkatkan sirkulasi darah, mengatur tekanan darah, mencegah obesitas, dan menurunkan kadar kolesterol, yang semuanya merupakan faktor risiko utama serangan jantung.
5. Lakukan pemindaian kalsium arteri koroner:
Pemindaian kalsium arteri koroner membantu menilai penumpukan kalsium di arteri jantung. Bagi individu dengan kolesterol tinggi, riwayat keluarga dengan penyakit jantung, dan faktor risiko lainnya, bahkan mereka yang berusia di bawah 40 tahun, menjalani penilaian ini dapat sangat bermanfaat dalam memantau kesehatan jantung.
6. Atasi stres:
Stres dapat meningkatkan tekanan darah dan mengganggu hormon seperti kortisol, yang keduanya berdampak negatif pada kesehatan jantung.
Dr. Levine menekankan bahwa mengatasi stres, baik dari pekerjaan maupun hubungan, dan menemukan cara untuk bersantai, seperti mendengarkan musik yang menenangkan, dapat memberikan keajaiban bagi jantung Anda.
7. Mengobati diabetes dan hipertensi:
Mengelola kondisi yang mendasari seperti diabetes dan hipertensi sangat penting untuk mencegah serangan jantung, karena ini merupakan faktor risiko yang signifikan bagi kesehatan jantung.
8. Menjaga berat badan yang sehat:
Berat badan berlebih, terutama timbunan lemak di sekitar perut, dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit metabolik yang berpotensi menyebabkan serangan jantung.
“Turunkan berat badan, terutama jika Anda mengalaminya di bagian tengah tubuh. Obesitas sentral dikaitkan dengan hipertensi, trigliserida tinggi, perlemakan hati, dan lipid tinggi. Itulah sindrom metabolik, dan itu mematikan,” kata Dr. Levine.
9. Ambil saran hanya dari profesional medis:
Dengan maraknya informasi di media sosial, orang-orang tergoda untuk mengikuti saran kesehatan dari para influencer yang menampilkan diri mereka sebagai pakar tetapi tidak memiliki pelatihan formal atau kredensial.
Soal tren yang berkembang ini, Dr. Levine memperingatkan dan mendesak orang-orang untuk “menghindari mereka seperti menghindari wabah,” dan menekankan pentingnya mengandalkan profesional medis yang berkualifikasi.
10. Perhatikan asupan alkohol Anda:
Konsumsi alkohol yang berlebihan diketahui dapat meningkatkan tekanan darah dan membahayakan kesehatan jantung. “Segelas anggur sehari, mungkin, tetapi tidak lebih dari itu,” kata Dr. Levine. (bil/ham)