Kamis, 19 September 2024

Yordania-Iran Ikut Bahas Upaya Gencatan Senjata Gaza dan Agresi Tepi Barat

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Seorang wanita Palestina di kamp pengungsi di al-Mawasi, Gaza bereaksi setelah serangan Israel di zona aman yang telah ditentukan pada 13 Juli 2024. Foto: Reuters

Ayman Safadi Menteri Luar Negeri Yordania dan Abbas Araghchi Menteri Luar Negeri Iran, pada Jumat (30/8/2024), membahas upaya gencatan senjata di Gaza serta eskalasi Israel di Tepi Barat bagian utara yang diduduki.

Menurut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Yordania, kedua diplomat senior tersebut berbicara melalui telepon dan membahas perkembangan regional, termasuk perang Israel di Gaza dan eskalasi berbahaya Israel di Tepi Barat yang diduduki.

Pernyataan tersebut mengutip Safadi yang menekankan bahwa menghentikan agresi Israel di Gaza adalah langkah pertama untuk mencegah penyebaran “perang regional total.”

Selain serangan membabibuta di Gaza, pada Rabu (28/8/2024), tentara Israel memulai operasi militer besar di Tepi Barat bagian utara yang diduduki, yang sejauh ini telah menewaskan 20 warga Palestina dan menyebabkan tingkat kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Di sisi lain, Iran dan kelompok Hamas Palestina menuduh Israel bertanggung jawab atas pembunuhan Ismail Haniyeh pemimpin Hamas, pada 31 Juli, meskipun Tel Aviv belum mengkonfirmasi atau menyangkal keterlibatan.

Israel sendiri terus melanjutkan serangan di Jalur Gaza setelah serangan oleh kelompok Hamas pada 7 Oktober, meskipun resolusi Dewan Keamanan PBB menyerukan gencatan senjata segera.

Serangan tersebut telah menyebabkan lebih dari 40.600 kematian warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, serta lebih dari 93.800 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Blokade yang terus berlanjut di Gaza telah menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah, sehingga sebagian besar wilayah tersebut berada dalam kehancuran.

Israel menghadapi tuduhan genosida di Pengadilan Internasional, yang telah memerintahkan penghentian operasi militer di kota Rafah bagian selatan, di mana lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan sebelum wilayah tersebut diinvasi pada 6 Mei. (ant/bil/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Kecelakaan Mobil Box di KM 12 Tol Waru-Gunungsari

Pipa PDAM Bocor, Lalu Lintas di Jalan Wonokromo Macet

Surabaya
Kamis, 19 September 2024
29o
Kurs