Jumat, 22 November 2024

X Tutup Kantor Operasional di Brasil Imbas Ancaman Pengadilan Tinggi Setempat

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Elon Musk CEO Tesla dan Pemilik platform media sosial X. Foto: Euronews

Pengelola platform media sosial X memutuskan untuk menutup kantor operasional di Brasil, tetapi tetap menyediakan layanan bagi pengguna platform media sosialnya di negara itu.

Melansir Endgadget, Sabtu (17/8/2024), X menyatakan kalau penutupan itu imbas ancaman penangkapan perwakilan hukum X oleh Alexandre de Moraes Presiden Pengadilan Tinggi Pemilihan Umum dan hakim Mahkamah Agung Federal Brasil.

Sedangkan menurut laporan Reuters, De Moraes menuntut X mencabut konten tertentu dari platformnya. Namun alih-alih mengikuti tuntutan itu, X memilih mengakhiri operasi lokalnya “untuk melindungi keselamatan staf.”

Menurut X, de Moraes menyampaikan ancaman itu lewat sebuah “perintah rahasia” yang dibagikan kepada publik.

Di sisi lain, Elon Musk pemilik X mengklaim bahwa tuntutan Moraes akan mengharuskan perusahaannya untuk melanggar (secara rahasia) hukum Brasil, Argentina, Amerika, dan internasional.

“Keputusan untuk menutup kantor 𝕏 di Brasil sulit, tetapi, jika kami telah menyetujui tuntutan penyensoran rahasia (ilegal) dan penyerahan informasi pribadi @alexandre, tidak mungkin kami dapat menjelaskan tindakan kami tanpa merasa malu,” cuit Musk di akun X-nya, Minggu (18/8/2024).

“Meskipun banyak permohonan banding kami ke Mahkamah Agung tidak ditanggapi, masyarakat Brasil tidak diberi tahu tentang perintah ini, dan staf Brasil kami tidak memiliki tanggung jawab atau kendali atas pemblokiran konten di platform kami, Moraes telah memilih untuk mengancam staf kami di Brasil daripada menghormati hukum atau proses hukum,” kata X dalam sebuah pernyataan di akun Urusan Pemerintah Globalnya.

“Tindakan (de Moraes) tidak sesuai dengan pemerintahan yang demokratis. Rakyat Brasil punya pilihan untuk dipilih demokrasi, atau Alexandre de Moraes,” tambah pernyataan itu.

Musk telah menentang de Moraes selama berbulan-bulan. Pada bulan April, ia mengatakan akan menentang perintah dari legislator untuk memblokir akun-akun tertentu di Brasil, dengan alasan bahwa akun-akun tersebut tidak konstitusional.

Sebagai tanggapan, de Moraes membuka penyelidikan penghalangan keadilan terhadap Musk. X mengatakan pada akhir bulan April bahwa mereka akan mematuhi setiap perintah yang dikeluarkan oleh pengadilan tinggi Brasil.

Pada bulan yang sama, Komite Kehakiman DPR merilis laporan staf sementara yang mengklaim bahwa pemerintah Brasil berusaha memaksa X dan platform media sosial lainnya untuk menyensor lebih dari 300 akun. Dikatakan bahwa akun-akun tersebut termasuk milik Jair Bolsonaro mantan presiden Brasil, anggota senat federal negara itu, dan seorang jurnalis. (bil/iss)

 

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs