Minggu, 24 November 2024

WHO Sebut Waktu 3 Hari untuk Vaksinasi Polio di Gaza Tidak Cukup

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Seorang anak Palestina membawa wadah air di Khan Yunis, di Jalur Gaza selatan pada 6 Juli 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas. Foto: Getty Images

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat mengatakan bahwa waktu yang disepakati untuk kampanye vaksinasi polio di Gaza “kemungkinan tidak cukup” untuk mencapai cakupan yang memadai.

Melansir Antara, kampanye vaksinasi polio untuk anak-anak di bawah usia 10 tahun akan dimulai di Gaza pada, Minggu (1/9/2024), dan akan berlangsung selama tiga hari di setiap zona, yakni tengah, selatan, dan utara Gaza, di mana jeda kemanusiaan akan diberlakukan selama distribusi vaksin.

“Karena kondisi keamanan yang tidak stabil, kerusakan pada jalan dan infrastruktur, serta perpindahan dan pergerakan penduduk, tiga hari di setiap area kemungkinan tidak cukup untuk mencapai cakupan yang memadai,” kata Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah konferensi pers.

“Cakupan vaksinasi akan dipantau sepanjang kampanye, dan telah disepakati bahwa vaksinasi akan diperpanjang satu hari di mana pun diperlukan,” tambah Tedros.

Ia menekankan bahwa tim vaksinasi harus dilindungi dan diizinkan untuk menjalankan kampanye dengan aman, serta mendesak semua pihak untuk memastikan perlindungan mereka, serta fasilitas kesehatan dan anak-anak.

“Jeda kemanusiaan sangat diperlukan, tetapi pada akhirnya, satu-satunya solusi untuk menjaga kesehatan anak-anak Gaza adalah gencatan senjata,” tegasnya.

Rik Peeperkorn, perwakilan WHO pada Jumat (30/8/2024) kemarin, dalam sebuah briefing PBB di wilayah Palestina yang diduduki mengatakan bahwa kampanye vaksinasi polio akan memberikan dua tetes vaksin oral polio baru tipe 2 (nOPV2) kepada lebih dari 640.000 anak di bawah usia 10 tahun.

Peeperkorn mengatakan bahwa 1,26 juta dosis vaksin dan 500 tempat penyimpanan vaksin telah dikirim ke Gaza, sementara 400.000 dosis vaksin tambahan akan segera tiba.

Ia mencatat bahwa lebih dari 2.180 tenaga kesehatan dan pekerja penyuluh masyarakat telah dilatih untuk memberikan vaksinasi dan memberi tahu masyarakat tentang kampanye tersebut.

“Setidaknya 90 persen cakupan vaksinasi selama setiap putaran kampanye diperlukan untuk menghentikan wabah dan mencegah penyebaran polio secara internasional,” tegasnya. (ant/bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
26o
Kurs