Dalam rangka HUT ke-41, Suara Surabaya Media menggelar Wawasan Series bertajuk “Berantas Gangguan Keamanan dan Ketertiban Umum” pada Kamis (27/6/2024).
Acara yang berlangsung di Gedung Hall Suara Surabaya Centre (SSC) di Jalan Raya Bukit Darmo No.22-24 Surabaya tersebut, akan mengupas tuntas tentang masalah keamanan dan dan ketertiban umum di Kota Pahlawan
Eddy Prastyo Editor in Chief Suara Surabaya Media menjelaskan, keamanan dan ketertiban umum (Kamtibmum) menjadi kebutuhan absolut untuk setiap warga. Kamtibmum meliputi perlindungan terhadap individu dan properti serta menjaga ketenteraman sosial.
Akan tetapi, dari beberapa kejadian dan dinamika Kota Surabaya dalam beberapa waktu terakhir, seperti yang banyak dilaporkan ke Suara Surabaya, masalah Kamtibmum banyak dikeluhkan oleh masyarakat.
Mulai dari tawuran pelajar, pemuda perusuh, perampokan, begal, serta yang paling banyak mendapat sorotan tajam dari masyarakat adalah maraknya pencurian motor atau curanmor.
“Berdasarkan data, sepanjang 2023 lalu terdapat total 1.397 kasus kriminalitas yang dilaporkan pendengar Radio Suara Surabaya, mulai begal hingga pencurian motor,” terang Eddy.
“Laporan terkait pencurian motor mendominasi dengan 1.337 kasus. Sedangkan jambret atau begal sebanyak 60 kasus. Dengan demikian, rata-rata pendengar Surabaya mengalami emoat hingga lima kasus kriminalitas setiap harinya,” imbuh alumnus Universitas Airlangga tersebut.
Berikut adalah rincian jumlah kasus pencurian motor, jambret, dan begal yang terjadi setiap bulan :
Januari: 151 kasus
Februari: 119 kasus
Maret: 149 kasus
April: 13 kasus
Mei: 152 kasus
Juni: 118 kasus
Juli: 116 kasus
Agustus: 89 kasus
September: 78 kasus
Oktober: 136 kasus
November: 72 kasus
Desember: 203 kasus
Berdasarkan data ini, rata-rata jumlah kasus per bulan adalah 116 kasus. Jika dirata-rata dari jumlah tersebut, maka didapatkan angka empat kasus per hari.
Yang menarik perhatian adalah lonjakan kasus pada bulan Desember yang mencapai 203 kasus. Angka itu menjadi yang tertinggi dibanding bulan-bulan lainnya.
Angka tersebut terus bertambah sampai saat ini. Bahkan pada bulan Mei 2024, jumlah kasus pencurian motor di Kota Pahlawan mencapai 160 kasus.
Kasus ini mencakup berbagai modus operandi seperti perampasan, pencurian massal, dan beberapa kasus di antaranya melibatkan tindak kekerasan terhadap korban.
Kejadian ini menyoroti pentingnya peningkatan keamanan dan pengawasan untuk mengatasi kejahatan jalanan yang semakin meresahkan.
Oleh karena itu, Suara Surabaya melalui program Wawasan Series “Berantas Gangguan Keamanan dan Ketertiban Umum”, hadir memberikan wadah untuk berdiskusi mengenai permasalahan yang sedang dihadapi. Melalui program ini, Suara Surabaya Media mengajak seluruh pihak duduk bersama dalam sebuah Focus Group Discussion (FGD) untuk berkolaborasi dan menciptakan komitmen bersama untuk kenyamanan warga Surabaya.
“Sebab selama ini apa yang dilaporkan warga kepada Radio Suara Surabaya tidak bisa sepenuhnya diselesaikan di udara. Sehingga kami merasa perlu berdiskusi non air dengan mengundang seluruh stakeholder Kamtibmum di Surabaya,” jelas Eddy.
Sementara itu, Billy Patoppoi Ketua Panitia Penyelenggara Wawasan Series “Berantas Gangguan Keamanan dan Ketertiban Umum” menjelaskan, kegiatan ini akan diikuti kurang lebih 100 undangan.
“Mereka terdiri dari aparat penegak hukum mulai unsur kepolisian hingga Kejaksaan. Juga ada unsur pimpinan daerah, mulai dari Pak Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya hingga Pak Adi Sutarwijono Ketua DPRD Surabaya,” ucap Billy, sapaan akrabnya.
Selain itu, Billy menambah bahwa kegiatan ini akan menghadirkan para pakar. Mulai dari pakar sosiologi, hukum, hingga komunikasi.
Suara Surabaya Media juga menghadirkan unsur lainnya seperti Kadin Surabaya dan HIPMI Surabaya, Paguyuban RT/RW, Karang Taruna, hingga para pendengar setia Radio Suara Surabaya. (saf/ipg)