Sabtu, 18 Januari 2025

Warga Wisma Lidah Kulon Fokus Lakukan Perantingan Sebelum Musim Penghujan Tiba

Laporan oleh Akira Tandika Paramitaningtyas
Bagikan
Dalam kegiatan Surabaya Bergerak Jilid 2, Warga RT 7 RW 4, Kelurahan Lidah Kulon, Kecamatan Lakarsantri, melakukan perantingan di lingkungan mereka, sebagai persiapan sebelum musim penghujan datang, Minggu (3/10/2024). Foto Akira suarasurabaya.net

Menjelang musim hujan, warga Wisma Lidah Kulon RT 7 RW 4, di Kelurahan Lidah Kulon, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya, Jawa Timur, melakukan perantingan pohon dalam kerja bakti Surabaya Bergerak Jilid 2, Minggu (3/11/2024).

Akhmad Fanani Ketua RT 7 mengatakan, alasan memilih perantingan karena di lingkungannya terbilang jarang terjadi banjir.

“Kalaupun hujan deras, banjirnya cepat surut. Jadi, lebih fokus pada perantingan saja,” terang Akhmad saat ditemui suarasurabaya.net di sela-sela kerja bakti.

Dia menjelaskan, perantingan dilakukan karena pohon di sana sudah sangat lebat. Apalagi saat masuk musim penghujan, rawan patah.

Sebenarnya, lanjut Akhmad, warga RT 7 RW 4 juga melakukan pembersihan saluran air. Tapi, hanya dilakukan sebisanya.

“Kalau pembersihan saluran, kami hanya membersihkan pada saluran yang terbuka saja. Karena di sini juga banyak saluran yang tertutup atasnya. Jadi lumayan susah dikerjakan,” ungkap Akhmad.

Salah satu warga RT 7 RW 4 membersihkan daun-daun kering yang berpotensi menyumbat saluran air saat musim penghujan tiba. Foto: Akira suarasurabaya.net

Akhmad mengaku, sebenarnya kegiatan kerja bakti sering diadakan di lingkungannya. Bahkan, pada gelaran Surabaya Bergerak 2022 lalu, warga RT 7 RW 4 juga ikut.

“Setelah acara itu, saya adakan kerja bakti lagi. Niatnya pakai link dari Surabaya Bergerak, agar bisa melaporkan kegiatan ke Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Tapi ternyata, link itu sudah tidak bisa digunakan,” tuturnya.

Akhmad berharap, link pendaftaran Surabaya Bergerak tetap bisa digunakan meski event telah berakhir.

“Karena menurut saya, link pendaftaran itu lebih mempersingkat waktu komunikasi dengan pemerintah. Kami tinggal daftar, kerja bakti, kemudian pihak Pemkot Surabaya, dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengambil sampah. Daripada harus melewati prosedur laporan melalui kelurahan yang terlalu lama,” tandas Akhmad.(kir/bil/rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Sabtu, 18 Januari 2025
29o
Kurs