Jumat, 22 November 2024

Warga Surabaya Korban Mobil Masuk Jurang Telah Dimakamkan di Malang

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Kediaman korban kecelakaan maut di jurang TNBTS di Surabaya sepi, Selasa (14/5/2024). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Empat orang meninggal dunia akibat mobil masuk jurang di Coban Trisula, kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) di Desa Ngadas, Poncokusumo, Kabupaten Malang, Senin (13/5/2024) malam.

Berdasarkan informasi yang diterima suarasurabaya.net, keempat korban tersebut telah dimakamkan di Malang.

Salah satu korban, yakni Imriti Yasin (51) tercatat sebagai warga Perumahan Gunungsari Indah Surabaya. Ketika suarasurabaya.net ke kediamannya pada Selasa (14/5/2024) pagi, rumah tersebut tampak sepi.

Dalam rumah bercat putih-biru itu hanya tampak satu mobil dan motor terparkir di garasi dengan lampu teras menyala.

BACA JUGA: Polisi Sebut Mobil Masuk Jurang di Poncokusumo Malang Akibat Rem Blong

Slamet Widodo Ketua RT 1 RW 6, Perumahan Gunungsari Indah mengatakan, warganya Imriti dan tiga korban lain yang diduga masih kerabat itu dimakamkan di Malang.

“Senin malam setelah selesai rapat RW, saya pulang sekitar jam 21.00. Ada beberapa orang dari BPBD, kelurahan, kecamatan yang datang. Beberapa relawan dan komunitas keluarga yang di Surabaya juga datang. Akhirnya ada kepastian dimakamkan di Malang, baru mereka pergi,” beber kata Slamet kepada suarasurabaya.net, Selasa pagi.

Yang ia ketahui, Imriti juga pergi bersama beberapa cucu dan anaknya. Sementara suami dan anak lainnya tidak ikut. “Suaminya, Pak Sarkowi, ada di Makkah bersama putranya,” katanya.

Selebihya, ia tak tahu pasti. Sebab sehari-hari keluarga Imriti tinggal di Gondanglegi Malang. Rumah di Gunungsari Indah hanya ditinggali sesekali saat ke Surabaya.

BACA JUGA: Empat Orang Meninggal Dunia Usai Mobil Masuk Jurang di Poncokusumo Malang

Sebelum kecelakaan maut terjadi pun, setahu Slamet, rumah Imriti kosong dan hanya ada kendaraan yang terparkir di garasi.

“Rumahnya lebih banyak kosong. Putranya pas ke Surabaya biasanya di situ. Sudah lama saya tidak bertemu,” imbuhnya.

Sejumlah warganya pagi ini juga langsung ke Malang untuk takziah ke rumah duka.

“Bu Imriti KTP-nya Surabaya, tapi sehari-hari di Malang. Tadi ada warga lima sampai enam orang termasuk istri saya, takziah ke Malang,” tandasnya. (lta/saf/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs