Warga Rusun Nusantara dari Rusun Gunungsari, Rusun Ngelom, dan Rusun Warugunung mengadakan demo di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (25/4/2024). Mereka memprotes harga sewa rusun yang semakin meningkat.
Pantauan suarasurabaya.net,, massa demo sudah melakukan orasi sejak di bawah Jembatan Tol Gunungsari hingga di depan Gedung Negara Grahadi.
Para perwakilan rusun dari Surabaya dan Sidoarjo menyampaikan tuntutan mereka kepada pihak berwenang di dalam Gedung Negara Grahadi.
Agus salah seorang perwakilan dari Partai Buruh Indonesia menyebutkan tiga tuntutan, yaitu menolak kenaikan harga sewa rusun, memenuhi janji memberikan rumah subsidi, dan kembali menghidupkan listrik yang dipadamkan di Rusun Gunungsari.
“Ada sekitar 43 kamar yang padam di Rusun Gunungsari, itu menyebabkan aktivitas warga penghuni rusun sangat terbatas,” ucap Agus.
Beberapa tuntutan tersebut sudah diterima perwakilan provinsi dan kota untuk segera diberikan proses selanjutnya.
Usai menyampaikan tuntutan warga rusun terkait, Bayu Mukti perwakilan dari Rusun Gunungsari mengaku belum puas dengan jawaban dari pihak terkait.
“Masih sama seperti sebelumnya, selalu memutar balikkan apa yang jadi tuntutannya,” katanya.
Bayu Mukti juga bilang, pemadaman listrik di Rusun Gunungsari sudah terjadi sejak bulan November 2023 sampai sekarang.
“Sekitar 6 bulan, kami tidak bisa melakukan aktivitas-aktivitas penting,” tutur Bayu.
Pemadaman listrik, lanjutnya, dilakukan dengan cara intimidasi dari pihak pengelola Rusun Gunungsari.
“Kami tidak membayar karena kami dijanjikan rumah subsidi sejak tahun 2011 sampai saat ini tidak ada buktinya,” tegasnya.
Dia melanjutkan, akan melakukan demonstrasi lagi kalau dalam waktu dekat tidak ada titik terang dari pihak provinsi mau pun pihak pengelola rusun terkait.
“Kira-kira empat hari kami tunggu keputusannya. Kalau tidak ada kelanjutan kami akan menemui Penjabat Gubernur Jawa Timur untuk meminta pertanggungjawaban,” pungkasnya.(man/azw/rid)