Seorang warga Israel dilaporkan meninggal karena radang otak beberapa hari setelah terinfeksi ameba pemakan otak yang masuk melalui hidung. Kasus penularan ameba berjenis Naegleria Fowleri itu tercatat merupakan yang kedua di Israel.
Melansir Antara, media Israel pada Minggu (7/7/2024) waktu setempat, melaporkan hal tersebut berdasarkan informasi rumah sakit tempat pasien tersebut dirawat.
“Korban pria berusia 26 tahun itu dirawat di rumah sakit sejak Selasa (2/7/2024), dengan gejala demam, sakit kepala dan muntah,” kata The Times of Israel.
Pria tersebut diduga terinfeksi ameba pemakan otak saat berenang di Danau Kinneret yang juga dikenal sebagai Laut Galilea, di bagian utara negara tersebut.
“Saat ini, di mana suhu air di musim panas bisa mencapai 30 derajat Celcius (86 derajat Fahrenheit), merupakan lingkungan yang menguntungkan bagi pertumbuhan mikroorganisme itu,” demikian bunyi laporan tersebut.
Namun, dijelaskan juga oleh otoritas kesehatan Israel bahwa tidak menemukan adanya kontaminasi ameba pada sampel air yang diambil di pantai tempat pria tersebut berenang.
Kasus pertama infeksi ini dilaporkan pada Agustus 2022 di Israel, ketika seorang pria berusia 36 tahun juga meninggal karena radang otak yang disebabkan oleh ameba yang sama.
Sebelumnya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menjelaskan kalau Naegleria Fowleri adalah ameba yang tumbuh subur di danau air tawar hangat, sungai, dan sumber air panas, tetapi juga dapat ditemukan di air keran.
Ameba tersebut dapat menyebabkan infeksi otak jika air yang mengandungnya masuk ke otak melalui hidung. Infeksi otak seperti ini jarang terjadi, tetapi hampir selalu berakibat fatal dengan tingkat kematian sebesar 97 persen. (ant/bil/ham)