Angky Saqurella seorang warga Ambon melaporkan kehilangan ayahnya bernama Karel Saquarella. Saat ini ayahnya berusia sekitar 80 tahun dan terakhir kali diketahui berada di Surabaya.
Kepada Radio Suara Surabaya (SS), Angky mengatakan bahwa ayahnya pertama kali ke Surabaya setelah terjadi konflik di Ambon pada tahun 1999.
“Di tahun berikutnya, bapak saya itu diajak sama salah satu pengurus Gereja di Ambon untuk datang ke Surabaya. Tujuannya itu, mungkin tidak lain untuk mobilisasi sandang pangan, itu yang menurut kita tahu,” katanya saat mengudara di Radio SS, Selasa (4/6/2024).
Saat bapaknya di Surabaya, dirinya masih menjalin komunikasi lewat telepon hingga tahun 2005. Tetapi, di tahun tersebut tiba-tiba terjadi gangguan jaringan, dan petugas tidak bisa melakukan perbaikan, sehingga komunikasi terputus.
Hingga beranjak ke tahun 2010, dirinya memutuskan untuk langsung ke Surabaya. Sebelum berangkat, ia bertanya pada kakaknya soal informasi bapaknya bersama siapa di Surabaya.
Setelah itu, ia mendapatkan informasi jika bapaknya bersama seorang pengusaha di Surabaya.
“Kemudian saya mencoba mendekatkan diri dengan yang bersama bapak saya, sehingga bisa berkomunikasi. Kita berkomunikasi terus tahun 2010-2011, sehingga saya sempatkan datang sendiri ke Surabaya untuk melakukan pencarian sesuai dengan alamat yang dia kasih,” tuturnya.
Ia mendapat alamat di Manyar Kertoadi Surabaya, tetapi setelah itu dirinya kehilangan kontak dengan teman bapaknya.
Beranjak ke tahun 2019, tepat saat Pemilihan Umum (Pemilu), ia kembali ke Surabaya untuk mencari keberadaan bapaknya. Ia mencari data ke Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan menemukan daftar namanya sebagai peserta Pemilu, lengkap dengan tempat tanggal lahir yang sesuai.
“Di TPS 04 Kertajaya Indah itu saya nongkrong mulai dari pagi sampai malam. Tapi orangnya tidak ada, namanya ada,” ucapnya.
Karena masih tidak menemukan bapaknya, ia lanjut ke Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil dan Polisi Lalu Lintas (Polantas) untuk mencari data lagi. Dan ia menemukan, datanya ada, termasuk info perpanjangan Surat Izin Mengemudi (SIM).
“Data SIM ada perpanjangan tahun terakhir kurang lebih 2015 yang saya dapat,” ucapnya.
Tetapi data yang ia kumpulkan tersebut, meskipun sesuai, tetap belum menemukan bapaknya, begitu juga saat datang ke alamat tempat tinggal bapaknya juga sudah dihuni oleh orang lain.
Ia kemudian melaporkan kepada Radio SS terkait kehilangan bapaknya tersebut.
“Kebetulan karena saat ini ada di Surabaya lagi, diajak teman untuk datang ke SS. Kami tidak minta banyak, mau ada atau sudah almarhum, ya gimana lagi karena faktor umur. Semoga saja bisa ketemu, kalau ada pendengar dari SS ini ada yang tahu,” katanya.
Sebagai informasi, ciri-ciri bapak atas nama Karel Saquarella yakni memiliki muka oval, rambut ikal pendek, tinggi badan sekitar 170 cm, dan sedikit gemuk.
“Harapan saya, bisa ditemui alamat atau mungkin sudah tidak di Surabaya lagi, tapi suara pendengar atau yang membaca dari medsos bisa memberikan informasi terkait dengan pemberitaan orang tua saya,” pungkasnya.(ris/ipg)