Nezar Patria Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamen Komdigi) RI mengingatkan, transformasi digital telah mengubah cara masyarakat mengakses informasi.
“Hari ini, kita mendapatkan informasi sehari-hari melalui media siber. Hampir semua aspek kehidupan kita bersinggungan dengan digital, mulai dari belanja, pendidikan, hingga layanan kesehatan,” katanya saat menghadiri pelantikan Pengurus Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Timur periode 2024-2028 di Whiz Luxe Hotel Spazio Surabaya, Rabu (20/11/2024).
Tetapi, ia mencatat bahwa ada juga tren penurunan audiens media siber dalam beberapa tahun terakhir. Data menunjukkan pada 2021, 89 persen masyarakat mengakses media siber, namun angka ini turun menjadi 79 persen, pada 2024.
Meskipun begitu, 34 persen audiens tetap aktif membagikan berita melalui media sosial, pesan instan, dan email. Oleh karena itu, Nezar menekankan pentingnya media siber unruk terus berinovasi dalam menghadapi tantangan teknologi.
“Strategi bisnis yang tepat sangat penting agar media siber tetap relevan, terlebih di tengah lonjakan teknologi yang sangat cepat,” ucapnya.
Ia mengatakan, platform digital memiliki algoritma unik yang membaca perilaku pengguna, seperti waktu yang dihabiskan untuk membaca berita.
Berbeda dengan media sosial yang cenderung menjadi ruang monolog, ia menegaskan bahwa media siber memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga etika jurnalistik.
“Sentimen publik terhadap kebijakan sering kali menjadi lebih dominan, namun kita harus tetap berpegang pada prinsip good journalism,” katanya.
Ia mengatakan, teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelegent (AI) saat ini juga menjadi harapan besar bagi masa depan media siber. Platform digital berbasis AI menurutnya mampu mengolah data secara efisien untuk menghasilkan berita berkualitas tinggi.
“Dengan bantuan AI, hanya diperlukan data-data liputan untuk menghasilkan konten yang relevan dan terpercaya,” ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, AI juga bisa membuka peluang bisnis baru bagi media siber, sekaligus meningkatkan keselamatan dan keamanan digital bagi para penggunanya.
Nezar yakin, dengan terus berinovasi, hilirisasi dan digitalisasi ekonomi akan membawa manfaat besar, tidak hanya untuk Jawa Timur, tetapi juga untuk Indonesia.
“Semoga upaya ini dapat meningkatkan perekonomian kita secara inklusif dan berkelanjutan,” pungkasnya. (ris/bil/ipg)