Jumat, 22 November 2024

Usai Pertemuan dengan Sekjen PBB, Jerman Serukan Pencegahan Eskalasi Perang di Gaza

Laporan oleh M. Hamim Arifin
Bagikan
Massa berpawai menuju Perlintasan Erez menyerukan pemberlakuan gencatan senjata permanen di Jalur Gaza, di dekat perbatasan dengan Jalur Gaza utara di Israel. Foto: Antara Massa berpawai menuju Perlintasan Erez menyerukan pemberlakuan gencatan senjata permanen di Jalur Gaza, di dekat perbatasan dengan Jalur Gaza utara di Israel. Foto: Antara

Boris Pistorius  Menteri Pertahanan Jerman menyerukan pencegahan eskalasi lebih lanjut perang Gaza, setelah pertemuannya dengan Antonio Guterres Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Rabu (8/5/2024).

Pistorius mengatakan, dia setuju dengan Guterres bahwa segala upaya harus dilakukan untuk meringankan atau mengakhiri kesengsaraan kemanusiaan penduduk Palestina di Jalur Gaza Palestina.

“Pada saat yang sama, saya juga tahu bahwa dilema yang dihadapi Israel sangatlah besar. Melakukan apa yang diperlukan dan apa yang berhak mereka lakukan dan pada saat yang sama tidak membiarkan penderitaan warga sipil menjadi berlebihan,” ucap Pistorius melansir Antara, Kamis (9/5/2024).

Menurutnya, hal tersebut merupakan dilema yang tidak dapat terselesaikan melalui meja perundingan hijau, serta harus mengandalkan diplomasi serta diskusi terbuka.

Sebelumnya pada hari yang sama, Jerman mendesak Israel dan gerakan Palestina Hamas untuk meningkatkan upaya diplomatik guna mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

“Penting bagi pemerintah federal dan menteri luar negeri agar diskusi ini terus berlanjut dan dapat membuahkan hasil sejauh mungkin,” kata Kathrin Deschauer wakil juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman.

Ia mengatakan, seruan ini tentang melakukan segala upaya bersama kedua belah pihak untuk melanjutkan pembicaraan guna mencapai solusi, kesepakatan sandera, sehingga sandera dapat dibebaskan dan bantuan kemanusiaan sampai ke masyarakat.

Deschauer menekankan bahwa gencatan senjata kemanusiaan dapat membuka perspektif untuk memasuki proses politik.

Jerman mengatakan, pada Selasa (7/5/2024), bahwa mereka prihatin atas serangan darat Israel ke kota Rafah di Gaza bagian selatan.

“Kami semua memandang dengan prihatin berita bahwa ada pergerakan lebih lanjut menuju Rafah,” kata Jochen Flasbarth Menteri Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan Jerman.

Flasbarth menegaskan, bahwa Israel harus menghormati hukum internasional, bahkan dalam situasi perang.

Pemerintah Jerman telah menyatakan bahwa serangan darat skala besar Israel di Rafah akan menjadi bencana kemanusiaan dan telah berulang kali memperingatkan serta menyarankan agar tidak melakukan serangan militer skala besar. (ant/man/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs