Sekitar 260 penderita penyakit Tuberkulosis (TBC) sepanjang 2023 dari berbagai daerah di Kabupaten Gresik berhasil disembuhkan. Hal itu berkat kegigihan kader-kader bentukan PT. Smelting dalam menjalankan program corporate social responsibility (CSR) khusus TBC.
Sapto Hadi Prayetno Senior Section Manager of General Affairs PT Smelting menjelaskan, program eleminasi penyakit TBC khusus di wilayah Gresik ini sudah lima tahun dijalankan.
PT Smelting berharap ingin terus berkontribusi mengeleminasi penyakit TBC di masa yang akan datang. Sebab Indonesia merupakan negara dengan kasus TBC tertinggi kedua di dunia. Bahkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut setiap tahun satu juta orang tertular.
“Sudah tahun yang kelima, dan akan terus berkontribusi untuk eleminasi TB di masa yang akan datang,” ujar Sapto kepada suarasurabaya.net, Rabu (4/9/2024).
Sementara itu Rachmayani Senior Staff General Affairs PT Smelting mengatakan, upaya mengeleminasi penyakit TBC telah melebihi target yang ditetapkan. Dari 200 menjadi 260 penderita yang berhasil disembuhkan.
“Itu dengan total pasien yang kita bantu, targetnya 200, tapi kita kemarin berhasil menyembuhkan 260 orang. Untuk tahun ini mungkin sekitaran 260 juga targetnya,” katanya.
Kesembuhan 260 penderita TBC itu berkat kerja keras tim PT. Smelting dalam menyalurkan berbagai bantuan. Mereka harus menjangkau gang-gang sempit dan daerah pelosok di Kabupaten Gresik.
Yani melihat sendiri bagaimana penyakit TBC menggerogoti para penderitanya. Bahkan mereka sampai tidak bisa banyak bergerak.
Perjuangan penderita TBC agar bisa sembuh itulah yang membuat Yani bersama timnya tersentuh dan rela mengabiskan tenaga supaya berbagai bantuan itu sampai di rumah penderita.
“Waktu kita datang ke rumah penderita TB mereka gak bisa bergerak, ya kaki badannya sangat lemah jadi mereka gak bisa melakukan kegiatan sehari-hari, dan mereka sangat sedih. Dari situ kita sangat tersentuh,” tuturnya.
Bantuan dalam program CSR itu salah satunya berupa makanan bergizi. Bahkan, PT. Smelting juga melakukan renovasi salah satu rumah penderita TBC yang dianggap tidak layak huni.
Yani menuturkan, sirkulasi udara yang bagus di dalam rumah juga menjadi salah satu faktor kesembuhan dari TBC. Pihaknya tidak menyalurkan obat dalam program ini, karena pemberian obat adalah tanggungjawab pemerintah.
“Rumahnya hancur, memang salah satu penyembuh TB itu kan ketika kondisi rumah ventilasi layak dan ventilasi bagus ya,” tuturnya.
PT. Smelting memberikan intervensi kepada hal-hal yang tidak terjangkau oleh pemerintah. Langkah ini sebagai upaya bahu-membahu mengeliminasi penyakit TBC bersama pemerintah.
Bahkan mereka pernah mengantar salah satu pasien yang berada di pelosok untuk berobat ke puskesmas. Akses kendaraan yang minim dan tidak adanya dana juga menjadi kesulitan para penderita untuk sembuh dari TBC.
“Kita membantu kesembuhan dari sisi yang tidak disentuh pemerintah,” ungkapnya.
Dalam menjalankan program CSR khusus TBC ini, PT. Smelting menggandeng 10 puskesmas yang tersebar di 10 wilayah Kabupaten Gresik. Hal ini supaya memudahkan monitoring kesehatan mereka.
Yani menyatakan, hal terpenting untuk membantu penderita pasien TBC adalah turut memberikan rasa optimisme kepada mereka bahwa penyakit ini bisa disembuhkan.
“Kita kerja sama langsung dengan puskesmas ya dibantu oleh human inisiatif kita ada 10 puskesmas. Kesan saya saat terjun langsung ke mereka ya memang TB ini luar biasa efeknya. Jadi kami yang tidak merasakan itu merasa sangat tersentuh,” tandasnya. (wld/bil/ipg)