Minggu, 8 September 2024

Unicef: Soft Skill dan Pendidikan Relevan Kunci Wujudkan Generasi Emas Indonesia

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Unicef dalam kesempatan interview di Radio Suara Surabaya (SS) di Suara Surabaya Centre yang berlokasi di Raya Bukit Darmo 22-24 Surabaya, pada Selasa (4/6/2024). Foto: Risky suarasurabaya.net

Katheryn Bennett Chief Education United Nations Children’s Fund (Unicef) Indonesia menekankan pentingnya pengembangan soft skill anak dalam sebuah pendidikan untuk mempersiapkan generasi emas Indonesia.

“Jadi, pendidikan yang relevan itu sangat penting,” katanya kepada suarasurabaya.net di Suara Surabaya SS Centre (SSC) yang berlokasi di Raya Bukit Darmo 22-24 Surabaya, pada Selasa (4/6/2024).

Menurutnya, pendidikan juga perlu memiliki kurikulum yang bisa membawa anak bertransisi ke dunia kerja, sehingga setelah lulus anak bisa mempraktikkan apa yang dipelajari selama sekolah.

Apalagi, saat ini tercatat ada sekitar 10 juta Generasi Z (GenZ) yang pengangguran atau belum mendapat kerja, oleh karena itu perlu pengembangan soft skill untuk mempersiapkan masa depan anak.

“Inisiatif membuat dunia pendidikan relevan dengan kebutuhan anak muda itu bisa membuat remaja semangat ketika bersekolah, karena mereka merasa bahwa apa yang dipelajari di sekolah adalah suka dan sesuai buat mereka,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan bahwa banyaknya anak muda di Indonesia harus dipandang sebagai hal positif, yakni untuk investasi pendidikan dan memastikan anak-anak memiliki skill yang sesuai dengan dirinya masing-masing.

“Tetapi perlu ditekankan agar anak-anak menyelesaikan pendidikan sampai 12 tahun,” ucapnya.

Upaya dalam dunia pendidikan itu, kata dia, harus dilakukan secara berkelanjutan untuk memastikan generasi emas bisa tercapai.

“Sifatnya harus sustainable, tidak behenti di satu tempat, tetapi bisa dilakukan lebih banyak lebih besar lagi,” ucapnya.

Arie Rukmantara Chief Field Office Unicef di Surabaya menambahkan, saat ini Unicef dengan Pemerintah Provinsi Jatim juga mempunyai program double track yang merupakan  program belajar disertai keterampilan.

“Jadi, agar anak-anak punya keahlian teknologi, digital skill, dan anak-anak bisa memasarkan hasil produknya sendiri,” tuturnya.

Program tersebut, kata dia, diharapkan bisa menyiapkan anak-anak untuk menghadapi dunia kerja setelah lulus sekolah nantinya.

“Sekarang ini lebih dari 20 ribu orang dari 60 sekolah di Jatim sudah punya digital platform, baik itu menggunakan online store atau membuat marketplace, di mana bisa dipasarkan dibeli dan punya tabungan,” tandasnya.(ris/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Dua Truk Terlibat Kecelakaan di Bungah Gresik

Kecelakaan Mobil Box di KM 12 Tol Waru-Gunungsari

Pipa PDAM Bocor, Lalu Lintas di Jalan Wonokromo Macet

Surabaya
Minggu, 8 September 2024
26o
Kurs