Sabtu, 18 Januari 2025

Uni Eropa Imbau Penghentian Intervensi Militer di Lebanon untuk Hindari Eskalasi

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Lokasi serangan udara Israel yang menewaskan Sayyed Hassan Nasrallah pemimpin Hizbullah di pinggiran selatan Beirut, Minggu (29/9/2024). Foto: Reuters

Josep Borrell Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, mendesak agar intervensi militer lebih lanjut di Lebanon tidak dilakukan dan memperingatkan bahwa peningkatan eskalasi akan memperburuk situasi di wilayah tersebut.

Pernyataan Josep Borrell muncul pada Senin (30/9/2024) setelah pertemuan luar biasa para menteri luar negeri Uni Eropa melalui konferensi video untuk membahas eskalasi yang terjadi saat ini di Lebanon, di mana banyak laporan menunjukkan bahwa serangan darat Israel akan segera terjadi.

“Intervensi militer lebih lanjut akan memperburuk situasi secara dramatis dan harus dihindari,” ungkap Borrell dikutip dari Antara pada Selasa (1/10/2024).

“Kami sangat prihatin dengan resiko situasi konflik yang lebih lanjut dan mendesak semua pihak di kawasan untuk menahan diri demi kepentingan deeskalasi,” sambungnya.

Borrell mendesak agar senjata harus dibungkam dan suara diplomasi harus berbicara serta didengar.

Sejak 23 September 2024, Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap apa yang disebutnya sebagai sasaran Hizbullah di Lebanon, menewaskan lebih dari 960 orang dan melukai lebih dari 2.770 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.

Beberapa pemimpin Hizbullah tewas dalam serangan tersebut, termasuk Hassan Nasrallah pemimpin kelompok. (ant/nis/saf/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Sabtu, 18 Januari 2025
32o
Kurs