Jumat, 22 November 2024

Unesa Siapkan Sarana Prasarana Khusus 9 Peserta Disabilitas UTBK

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Prof Madlazim Wakil Rektor 1 Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Kamis (2/5/2024). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Sebanyak sembilan peserta disabilitas mengikuti tes Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sesi tiga di Training Center, lantai 4 Gedung Rektorat, Kampus 2 Lidah Wetan, Universitas Negeri Surabaya (Unesa), pada Kamis (2/5/2024).

“Sesi disabilitas ini diikuti dua peserta tunanetra dan tujuh peserta tunadaksa. Tes ini kita fokuskan ke satu tempat yaitu di Rektorat untuk memudahkan peserta. Untuk di Surabaya, sesi disabilitas hanya ada di Unesa,” ucap Prof. Dr. Madlazim Wakil Rektor I Unesa dalam keterangannya.

Madlazim mengungkapkan, tes UTBK sesi khusus disabilitas ini merupakan komitmen Unesa dalam memberikan akses dan kesempatan untuk menempuh pendidikan tinggi kepada calon mahasiswa. Baik disabilitas maupun yang non-disabilitas

“Jadi tidak ada diskriminasi, semua kami berikan kesempatan dan siapkan fasilitas ramah disabilitas. Selain disiapkan pengawas dan pendamping dari unsur dosen dan mahasiswa PLB (Pendidikan Luar Biasa) juga dari SMCC (Satuan Mitigasi Crisis Center) untuk masing-masing peserta, juga disiapkan alat-alat khusus,” bebernya.

Sembilan peserta disabilitas mengikuti tes Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sesi tiga di Training Center, lantai 4 Gedung Rektorat, Kampus 2 Lidah Wetan, Universitas Negeri Surabaya (Unesa), pada Kamis (2/5/2024). Foto: Humas Unesa
Sembilan peserta disabilitas mengikuti tes Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sesi tiga di Training Center, lantai 4 Gedung Rektorat, Kampus 2 Lidah Wetan, Universitas Negeri Surabaya (Unesa), pada Kamis (2/5/2024). Foto: Humas Unesa

Sementara I Gusti Lanang Putra Eka Prismana Kasubdit Infrastruktur dan Teknologi Informatika, dan Pusat Data Unesa menambahkan, sejumlah persiapan fasilitas UTBK pada sesi disabilitas hampir sama dengan tahun sebelumnya.

“Dari sisi aplikasi, disiapkan teknologi NVDA (Non-Visual Desktop Access) untuk membantu peserta tunanetra dalam membaca dan memahami teks soal. Teks yang ada di layar ditransformasikan menjadi suara. Selain itu, juga ada bantuan reglet dari pusat,” ujarnya.

Dr. Sukarmin Kasubdit Penerimaan dan Kelulusan Mahasiswa Unesa menuturkan bahwa komitmen Unesa pada disabilitas tidak hanya pada pelaksanaan UTBK, tetapi juga melalui pembukaan jalur penerimaan disabilitas pada jalur mandiri.

“Peserta yang misalnya belum berhasil di jalur UTBK, bisa menggunakan nilai UTBK-nya untuk mendaftar di jalur mandiri kategori disabilitas atau jalur nontes disabilitas,” tutur Sukarmin.

Di kesempatan yang sama, Ferdinan Valentino peserta tunanetra UTBK di Unesa menyampaikan, tes yang dijalaninya berjalan lancar. Sejumlah persiapan pun telah dia lakukan menjelang tes UTBK.

“Saya sudah belajar dan lancar. Tadi ada beberapa soal yang saya pelajari, tapi tidak keluar,” ucapnya.

Pria yang akrab disapa Valen itu menceritakan, awalnya dia merasa tidak percaya diri untuk kuliah. Namun, akhirnya dia memutuskan memilih Unesa karena sejumlah fasilitas yang mendukung para mahasiswa disabilitas.

“Saya punya motivasi tersendiri untuk mengambil prodi tersebut. Saya pilih S1 Pendidikan Luar Biasa karena ingin seperti lulusan mahasiswa disabilitas lainnya, yang tetap memiliki nilai unggul dan dapat bersaing dengan orang pada umumnya. Semoga saja hasil tes ini bisa maksimal dan saya bisa masuk Unesa,” ucap Valen. (lta/azw/bil/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs