Selasa, 22 Oktober 2024

Unair Berencana Kembangkan Gili Iyang Sumenep Seperti Labuan Bajo

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Tim Universitas Airlangga (Unair) saat berada di Gili Iyang, Sumenep, Madura. Foto: Humas Unair

Universitas Airlangga (Unair) berencana mengembangkan Pulau Gili Iyang di Sumenep, menjadi seperti Labuan Bajo, yakni menjadi tempat wisata dengan membidik turis lokal hingga mancanegara.

Ni Nyoman Tri Puspaningsih Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Community Development Unair mengatakan, penataan akan dilakukan dengan melibatkan multi disiplin ilmu yang ada di kampus. Diantaranya bidang lingkungan, kesehatan, sosial, pariwisata, pendidikan hingga teknologi.

“Turis lokal dan mancanegera akan senang ke tempat wisata yang bersih, udara sehat, hijau. Sampah tertata dengan baik. Itu yang ingin kami kembangkan di Gili Iyang dan Unair siap membantu dengan melibatkan multi disiplin ilmu,” katanya dalam keterangan, Senin (21/10/2024).

Gili Iyang, kata dia, juga memiliki keunggulan oksigen yang melimpah. Melalui satelit, tim penelitian Unair yang melakukan riset, mendapatkan fakta bahwa oksigen tertinggi berada di wilayah pesisir yang banyak ditumbuhi alga dan mikro plankton. Mereka diketahui melakukan reaksi fotosintesis yang akan menyerap CO2 dan memproduksi O2.

Untuk mempertahan dan meningkatkan oksigen di Gili Iyang, Unair mulai tahun depan juga akan mengembangkan mikro alga di daratan dengan memanfaatkan lahan dari salah satu warga.

“Saya optimistis Gili Iyang bisa lebih maju karena secara alami sudah diberikan anugerah oksigen yang berlimpah, dan kita harus menjaga kadar oksigen itu bahkan kalau perlu meningkatkannya,” katanya.

Sementara itu, Andi Hamim Zaidan Ketua Lembaga Ilmu Hayati, Teknik dan Rekayasa (LIHTR) Unair menambahkan, pihaknya akan berupaya untuk meningkatkan lagi kadar oksigen di Gili Iyang. Salah satunya, lewat budidaya mikro alga di atas lahan 1 hektare.

“Kami sudah merancang mesin yang bisa mengubah mikro alga menjadi biodiesel. Bio diesel itu bisa dipakai untuk bahan bakar kapal. Selain itu bisa dipakai untuk pakan udang, ikan, ternak. Ketiga bisa diarahkan untuk suplemen. Dan terakhir bisa untuk kosmetik dan farmasi,” katanya.

Dengan begitu, kata dia, orang-orang yang berkunjung ke Gili Iyang bisa bisa juga merasakan oleh-olehnya khas olahan mikro alga, seperti suplemen kesehatan dari mikro alga atau masker wajah mikro alga.

Seperti diketahui, langkah tersebut dilakukan bersamaan dengan peresmian enam produk inovasi dan hilirasi Unair di Pulau Gili Iyang, Sumenep, Madura.

Keenam produk yang diresmikan tersebut, yakni taman toga dari Fakultas Farmasi, sepeda listrik dari Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM), depo air isi ulang dari Fakultas Sains dan Teknologi (FST), solar shelter dari FTMM, monitoring kadar oksigen dari FTMM, museum pariwisata dari Fakultas Vokasi yang didukung produk olahan dari Fakultas Farmasi, Fakultas Perikanan dan Kelautan, serta Fakultas Keperawatan.

Peresmian tersebut juga menjadi rangkaian program Airlangga Community Development Hub (ACDH) 2024. ACDH sendiri, merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang telah berjalan sejak 2022 yang memiliki fokus pada pengembangan potensi green, blue dan digital economy berbasis masyarakat dan kearifan lokal. (ris/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Selasa, 22 Oktober 2024
25o
Kurs