Menurut Fakhril Maulana Habibi travel content creator, melakukan perjalanan tidak selalu menggunakan budget yang berlebih. Ada juga travelling yang hemat.
Menurut Fakhril, untuk menjaga liburan tetap on budget dan tidak boncos, diperlukan riset sebelum berangkat. Salah satunya, dengan menentukan tujuan wisata.
“Sebelum berangkat, setidaknya kita harus tahu mau ke mana dan berapa hari. Karena pengeluaran seperti, biaya perjalanan, menginap, atau mungkin sewa kendaraan, harus diperhitungkan lebih dulu,” kata Fakhril Maulana dalam gelaran Kelana Kota Travel Fair 2024, Sabtu (3/8/2024).
Setelah itu, lanjut Fakhril, bisa disesuaikan dengan budget yang dimiliki.
“Tapi, perlu diingat, kalau uangnya belum ada lebih baik menabung dulu. Menabung pun tidak boleh sampai memaksakan diri sampai kebutuhan harian ikut terbengkalai,” ungkapnya.
Dalam melakukan travelling, Fakhril biasanya ikut menyisihkan dana darurat. Fungsinya, untuk pengeluaran tak terduga yang tidak ada di dalam daftar bugeting.
Dana darurat, lanjut Fakhril, bisa disisihkan dengan memberikan tambahan dana pada setiap pengeluaran.
“Misal, sehari makan Rp 100 ribu. Mungkin bisa ditambah Rp 25 ribu untuk dana darurat,” jelasnya.
Selain dana darurat, Fakhril juga terbiasa mendaftar asuransi perjalanan sebagai bentuk antisipasi terjadinya kesalahan dari pihak lain, sehingga tidak merugikan diri sendiri.
“Asuransi pun beragam. Tinggal disesuaikan saja dengan kebutuhan masing-masing,” tuturnya. (kir/saf/iss)