Tingkatkan Kesadaran, KAI Kembali Sosialisasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang

PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya kembali mensosialisasikan keselamatan di perlintasan sebidang untuk meningkatkan kesadaran akan keselamatan.

Kali ini, sosialisasi digelar bersama Kereta Api Indonesia (KAI) Commuter wilayah 8 Surabaya dan komunitas railfans, di Jalan Perlintasan Langsung (JPL) 5 yang berada di Jalan Ambengan, Surabaya, Jumat (11/10/2024).

Luqman Arif Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, mengatakan saat ini jumlah perlintasan sebidang di Kota Surabaya tercatat sebanyak 66 titik, yang terdiri perlintasan terjaga 54 titik, Fly Over 8 titik, dan tidak terjaga empat titik.

“Periode bulan Januari – September 2024, di wilayah Kota Surabaya terdapat 11 kejadian kecelakaan lalu lintas (di perlintasan sebidang). Sementara itu, pada periode yang sama tahun 2023 terdapat 13 kejadian kecelakaan di perlintasan sebidang KA,” kata Luqman Arif dalam keterangannya yang diterima, Jumat.

Karenanya, dia mengingatkan kembali kepada seluruh pengendara untuk mematuhi peraturan lalulintas, khususnya saat akan melewati perlintasan sebidang KA.

Hal ini sesuai dengan UU Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 114 yang berbunyi, pada perlintasan sebidang antara jalur kereta api dan jalan, pengemudi kendaraan wajib: berhenti ketika sinyal sudah berbunyi, palang pintu kereta api sudah mulai di tutup dan atau ada isyarat lain, mendahulukan kereta api, dan memberikan hak utama kepada kendaraan yang lebih dahulu melintas rel.

Sebagai langkah preventif untuk menciptakan keselamatan perjalanan KA, Daop 8 Surabaya juga memberikan sosialisasi kepada masyarakat baik dengan sosialisasi di Balai Desa/RT/RW serta murid Sekolah.

“Kami ingatkan kepada seluruh pengendara untuk berhati-hati saat akan melewati perlintasan sebidang kereta api. Ingat Berhenti, tengok kiri dan kanan, apabila telah aman, silahkan jalan,” ujar Luqman.

Sementara Joni Martinus Vice President Corporate Secretary KAI Commuter, mengatakan sosialisasi ini untuk mewujudkan keselamatan perjalanan kereta api dan meningkatkan kesadaran pengguna jalan.

“Peningkatan mobilitas masyarakat yang menggunakan kendaraan bermotor menyebabkan meningkatnya risiko kecelakaan di lokasi ini,” ujar Joni. (bil)