Jumat, 22 November 2024

Tim Gabungan Pakai Sistem Estafet untuk Evakuasi Korban Tambang Emas Longsor di Solok

Laporan oleh Akira Tandika Paramitaningtyas
Bagikan
Warga bersama personel Basarnas mengevakuasi korban selamat longsor di lokasi tambang emas yang diduga ilegal di Kabupaten Solok, Jumat dini hari (27/9/2024). Foto: Antara

Tim gabungan yang membantu mengevakuasi korban tambang emas longsor di Solok dengan sistem estafet karena dinilai lebih cepat dan mempermudah penyelamatan korban.

“Kami menggunakan sistem estafet dalam mengevakuasi korban,” kata Hendri Kepala Seksi Operasi dan Siaga (Kasi Ops) Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kelas A Padang, melansir Antara, Sabtu (28/9/2024).

Menurut Hendri, penerapan cara estafet dalam mengevakuasi korban sangat efektif dan efisien mengingat medan yang dilalui tergolong sulit dan jauh. Bahkan, untuk menuju lokasi longsor tim gabungan harus berjalan kaki sekitar empat hingga tujuh jam.

Korban dievakuasi dari dalam hutan dengan alat yang terbilang sederhana yaitu menggunakan tandu kayu beralaskan sarung. Para korban yang telah berhasil dievakuasi langsung dibawa ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.

“Mudah-mudah dengan cara estafet ini korban lebih cepat tiba di titik aman,” ujarnya.

Selain medan yang menantang dan sulit dijangkau kondisi cuaca yang tidak mendukung juga menjadi tantangan tim gabungan untuk mengevakuasi para korban.

Dalam mengevakuasi korban tersebut Basarnas Padang menurunkan puluhan personel yang dibantu TNI/Polri, anggota BPBD Kabupaten Solok, masyarakat, dan relawan, dari berbagai lembaga.

Ia menambahkan untuk mempercepat proses pencarian korban yang masih tertimbun tanah, tim gabungan terutama Basarnas Padang menggunakan drone termal di sekitar lokasi tambang emas.

Diberitakan sebelumnya, dalam peristiwa tambang emas longsor itu terdapat 11 korban meninggal dunia akibat tertimbun. 11 orang itu di antaranya, Sat (35), Desriwandi (48), Doris (30), Yedrimen (44), Yusrizal (44), Ilham (25), Zil (31), Indra (18), Ambra (29), Don, dan Sakir.

Selain itu, tercatat pula delapan penambang luka berat dan tiga orang mengalami luka ringan.(ant/kir/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs