Jumat, 22 November 2024

Tiga Tahun Terakhir Angka Kecelakaan Pekerja Meninggal di Jatim Menurun, 2023 Capai 480 Kasus

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim waktu menyapa para karyawan usai memimpin Apel Menyongsong Bulan K3 Tahun 2024 di Halaman kantor PT. Ajinomoto Indonesia, Kamis (11/1/2024). Foto: Humas Pemprov Jatim

Angka kecelakaan pekerja yang meninggal dunia atau fatality akibat kecelakaan di Jawa Timur (Jatim) tercatat menurun sejak tiga tahun terakhir. Yaitu sebanyak 755 fatality di tahun 2021, 516 fatality di tahun 2022 dan menjadi 480 kasus pada tahun 2023.

Sementara laporan tahunan BPJamsostek Kantor Wilayah Jatim, menunjukkan pada tahun 2023 jumlah kasus kecelakaan kerja tersebut terdiri dari kecelakaan di dalam tempat kerja sebanyak 22.443 kasus atau 56,90 persen.

Kemudian di luar tempat kerja sebanyak 4.808 kasus atau 12,20 persen, dan kecelakaan kerja lalu lintas sebanyak 12.190 kasus setra 30.90 persen.

Terkait hal ini, Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim mengajak pelaku sektor dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja (Dudika) supaya membudayakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk menjaga keberlangsungan usaha dan meningkatkan produktivitas.

Ajakan itu disampaikan Khofifah waktu memimpin Apel Menyongsong Bulan K3 Tahun 2024 di Halaman kantor PT. Ajinomoto Indonesia Jl. Raya Mlirip No. 110 Kab. Mojokerto, Kamis (11/1/2024).

“Kita ingin agar K3 melekat pada setiap individu yang berperan serta di perusahaan. Jika K3 dijalankan dengan baik maka akan berseiring dengan peningkatan produktivitas kerja,” Kata Khofifah dalam amanatnya.

Gubernur Jatim itu mengatakan, menjaga keberlangsungan usaha dan meningkatkan produktivitas kerja dapat dilakukan dengan menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang unggul.

Hal tersebut diwujudkan tidak hanya mengusung penyusunan regulasi yang baik di bidang ketenagakerjaan, juga dengan meningkatkan kesadaran seluruh pihak dalam menerapkan norma ketenagakerjaan.

“Adanya budaya K3 yang unggul, maka angka kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja akan dapat ditekan, yang pada akhirnya diharapkan mampu meningkatkan produktivitas kerja,” katanya.

Khofifah menyebut implementasi program K3 dan kesadaran pekerja terkait K3 bisa dilihat dari semakin meningkatnya kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan dalam tiga tahun terakhir di Jatim.

Berdasarkan coverage kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, Tahun 2021 pesertanya mencapai 3.864.311 orang, tahun 2022 menjadi 4.456.888 peserta, dan tahun 2023 kepesertaannya menjadi 5.074.485 orang.

“Ini karena adanya dukungan Pemprov Jatim yang telah menerbitkan regulasi dan mengalokasikan anggaran, peningkatan kepatuhan Pemberi Kerja/Badan Usaha, dan peningkatan awareness masyarakat pekerja, baik formal dan informal terkait pentingnya penyelenggaraan jaminan sosial ketenagakerjaan,” ujarnya.

Pada kesempatan itu Khofifah memberikan 612 penghargaan ke perusahaan dengan berbagai kategori sebagai bentuk apresiasi
dan memotivasi perusahaan yang telah menerapkan K3.

“Alhamdulillah jumlah perusahaan yang menerima penghargaan K3 dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan, artinya bahwa semakin banyak perusahaan yang peduli terhadap keselamatan pekerjanya dan ini patut diapresiasi,” ucapnya. (wld/bil/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs